Sukses


    Kronologi Ricuh Timnas U-22: Marinus Dipukul Lalu Pegang Kemaluan

    Bola.com, Shah Alam - Pertandingan Timnas Indonesia U-22, melawan Kamboja pada Kamis (24/8/2017) di Stadion Shah Alam, Selangor, berakhir ricuh. Dalam laga terakhir babak penyisihan Grup B SEA Games 2017, Indonesia menang 2-0 berkat gol Ezra Walian dan Febri Hariyadi.

    Indonesia tampil menekan sejak menit awal, namun kesulitan membobol gawang Kamboja. Laga berakhir 0-0 pada babak pertama. Tim Garuda Muda akhirnya memecahkan kebuntuan melalui Ezra Walian pada menit ke-55.

    Indonesia memastikan kemenangan 2-0 setelah Febri Hariyadi pada menit ke-70. Kemenangan ini membawa Indonesia ke babak semifinal karena pada laga lain Thailand mengalahkan Vietnam dengan skor 3-0.

    Namun, kericuhan terjadi saat memasuki perpanjangan waktu. Dalam delapan menit perpanjangan waktu itu, kedua tim saling memprovokasi hingga nyaris terjadi baku hantam seusai pertandingan.

    Berikut kronologi kericuhan yang terjadi pada laga Timnas Indonesia U-22 kontra Kamboja yang dirangkum berdasarkan pengamatan Bola.com dan Liputan6.com di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia.

    1. Evan Dimas dijatuhkan pemain kamboja pada perpanjangan waktu. Setelah kehilangan bola, Evan kembali merebut bola dari kaki pemain Kamboja. Setelah kejadian itu, beberapa pemain Kamboja terpancing emosi. 

    2. Setelah kubu Kamboja terpancing emosi dan menunjuk-nunjuk pemain Indonesia, Marinus Wanewar dkk. terpancing. Pemain Timnas Indonesia U-22 langsung maju menantang pemain kamboja. Wasit Nagvenkar Tejas asal India dan asistennya sibuk melerai.

    (Laporan tim Bola.com dan Liputan6.com: Benediktus Gerendo Pradigdo, Cakrayuri Nuralam, Vitalis Yogi Trisna, dan Faizal Fanani, dari Selangor, Malaysia)

    2 dari 3 halaman

    Marinus Wanewar Mengaku Dipukul

    3. Kericuhan tak bisa diredam. Ada pemain Kamboja terjatuh dan Marinus didorong-dorong untuk menjauhi pemain itu. Keributan sedikit mereda. Namun, di tengah lapangan, Marinus dikawal ketat oleh bek Kamboja. Saat dimintai konfirmasi, Marinus mengaku dipukul. Ia terpancing emosi lalu memeragakan adegan memegang kemaluan. Dari pengamatan di lapangan, Marinus mendapat perlakuan kasar dari Choun Chanchav.

    4. Kejadian itu dilihat oleh ofisial Kamboja karena berdekatan dengan bench pemain. Semua pemain cadangan dan ofisial Kamboja terpancing emosi. Para pemain kedua tim kembali terlibat saling dorong. Hansamu Yama melakukan protes dan mendapat kartu kuning.

    5. Pertandingan berlanjut lagi dan menyisakan satu menit perpanjangan waktu. Setelah wasit meniup peluit, pemain bergegas menuju ruang ganti. Namun di tengah perjalanan menuju ruang ganti, kericuhan kembali terjadi.

    6. Pemain kedua tim terlibat aksi saling dorong. Asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, Miguel Gandia berlari mengamankan Marinus. Namun, pemain Kamboja terus memburu Marinus.

    7. Tim pelatih Indonesia mencoba menahan Hansamu Yama dkk. Luis Milla dan Bima Sakti pun ikut melerai. Namun, ofisial tim Kamboja justru kembali memantik emosi. Salah satu ofisial berlari mendekati Bima Sakti dan menabrakkan badannya.

    8. Setelah berhasil dilerai, pemain Kamboja menuju ruang ganti dan pemain Timnas Indonesia U-22 menghampiri suporter untuk melakukan selebrasi.

    Striker timnas Indonesia, Marinus Wanewar, meninggalkan lapangan saat terlibat pertikaian dengan pemain Kamboja di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis, (24/8/2017). Indonesia menang 2-0 atas Kamboja. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

    3 dari 3 halaman

    Insiden Adegan Pegang Kemaluan Diungkap Pelatih Kamboja

    9. Seusai pertandingan, pemain Kamboja mendatangi ruangan konferensi pers untuk meminta maaf kepada negara mereka atas kekalahan 0-2 dari Indonesia. Pada sesi itu, pelatih Kamboja, Vanconcellos Andrade Vitorino, membeberkan aksi pegang kemaluan yang dilakukan Marinus kepada wartawan. 

    10. Luis Milla meminta maaf atas perilaku Marinus yang dianggap memalukan. Ia mengaku sedih karena Indonesia lolos ke semifinal namun diwarnai kericuhan dalam pertandingan. Di ruang ganti, Luis Milla memberikan ultimatum kepada Marinus.

    11. Marinus Wanewar memberikan klarisikasi soal tindakannya itu. Kepada wartawan Indonesia di Shah Alam, Marinus mengaku terpancing emosi. "Pada pertandingan tadi saya dipukul, dihantam pemain lawan. Kemudian wasit juga berat sebelah. Saya tidak tahan, geregetan dan tidak bisa menahan emosi," kata Marinus usai pertandingan.

    "Saya sudah diberitahu oleh pelatih bahwa tindakan saya tidak tepat. Dia bilang saya bisa jadi pemain besar, jadi tidak boleh ada gerakan itu lagi," kata Marinus Wanewar.

    Video Populer

    Foto Populer