Sukses


    Filipina Bisa Batal Jadi Tuan Rumah SEA Games 2019, Indonesia dan Thailand Siap Jadi Pengganti

    Bola.com, Jakarta - Filipina bisa jadi batal menjadi tuan rumah SEA Games 2019. Rumor ini dimunculkan satu media lokal Filipina berbahasa Inggris, Daily Tribune, Minggu (18/3/2019). Pada Rabu (20/3/2019), media internasional, Fox Sports, ikut mengunggah pemberitaan ini.

    Menurut laporan, Filipina dikabarkan bakal kehilangan hak sebagai tuah rumah SEA Games 2019, disinyalir akibat kurangnya dana serta pertikaian yang terjadi di antara pejabat tinggi olahraga di negara itu.

    Saat ini Dewan Federasi SEA Games masih terus memantau secara cermat situasi di Filipina, delapan bulan jelang pembukaan turnamen multicabang olahraga terbesar di ASEAN ini, November 2019.

    Sumber dari Daily Tribune mengungkap, jika Dewan memutuskan Filipina tak lagi layak menjadi tuan rumah SEA Games, pertemuan darurat akan digelar untuk menentukan negara mana yang bersedia menjadi tuan rumah ajang dua tahun sekali itu.

    Indonesia dan Thailand dilaporkan menunjukkan minat menjadi tuan rumah.

    Sumber itu memastikan, Dewan tak akan kehabisan opsi perihal negara pengganti Filipina.

    "Satu-satunya hal yang mereka minta adalah, jika kita (Filipina) akan mundur, agar melakukan hal itu secepat mungkin sehingga itu akan adil bagi siapa pun yang akan menggantikan kita (Filipina)," ujar sumber itu.

    Sang sumber juga menyebut Dewan tak gembira dengan perkembangan yang terjadi saat ini.

    "Tentu saja mereka tak senang. Pertama, kami mengagendakan 56 cabang olahraga dengan banyak cabor baru yang bahkan sebelumnya belum jadi cabor ekshibisi. Kemudian, ada laporan tentang kurangnya dana dan pertengkaran di antara pejabat olahraga, khususnya di POC (Komite Olimpiade Filipina),” kata sang sumber.

    2 dari 2 halaman

    Bujet Belum Turun

    Bukan kali ini saja sebuah negara memutuskan mundur sebagai tuan rumah SEA Games 2019. Brunei Darussalam pernah melakukan hal itu karena kekurangan fasilitas dan sumber daya manusia untuk menjamu lebih dari 10 ribu atlet dari 11 negara.

    "Tapi, Brunei mundur pada 2015, empat tahun sebelum upacara pembukaan. Dalam kasus ini, kami hanya punya delapan bulan tersisa. Saya tak yakin apa yang akan terjadi,” lanjut sumber yang merupakan pejabat tinggi olahraga di Filipina itu.

    Salah seorang anggota Dewan Eksekutif POC, Prospero Pichay, mengapungkan wacana mundur menyusul bujet dana SEA Games sebesar 5 juta peso (Rp1,3 triliun) tak direstui.

    Pichay berujar seandainya bujet itu tak disetujui pada April, Filipina bisa batal jadi tuan rumah SEA Games lantaran Komisi Olahraga Filipina (PCS), akan kesulitan membeli peralatan sesuai dengan prosedur pengadaan Komisi Audit.

    "Jika bujet tak dikeluarkan hingga akhir Maret, kami akan kesulitan menjadi tuan rumah, namun masih bisa dilakukan asalkan SEA Games ini dijalankan oleh orang yang tepat," kata Pichay, yang juga menjabat sebagai Presiden Federasi Catur Filipina.

    "Tapi, jika bujet keluar pada akhir April, lupakan saja," katanya.

    Sumber: Daily Tribune

    Video Populer

    Foto Populer