Bola.com, Jakarta - Siapa yang tidak mengenal Cristiano Ronaldo. Veteran Portugal yang kini berusia 39 tahun itu merupakan salah satu pemain terhebat sepanjang masa.
Baca Juga
Advertisement
Berawal dari Sporting Lisbon, Cristiano Ronaldo kemudian meledak bersama Manchester United (MU) dan Real Madrid. Pemain yang juga pernah memperkuat Juventus itu selalu menjadi pusat perhatian.
Soal mencetak gol, Ronaldo terbilang sangat produktif. Ia mencetak gol ke-900 dalam karirnya pada September 2024.
Di setiap klub yang ia ikuti, ia berhasil, dengan kepercayaan diri, keangkuhan, dan bakat alaminya membawa klub ke tingkat yang lebih tinggi.
Meski pernah memperkuat sejumlah klub, Ronaldo paling terkenal karena masa baktinya di Real Madrid. Bersama klub ibu kota Spanyol itu, CR7 menghabiskan sembilan tahun dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Los Blancos.
Segala hal yang disentuhnya tampak berubah menjadi emas, terutama saat ia memenangkan empat trofi Liga Champions bersama mereka.
Namun, akhir masa baktinya di ibu kota Spanyol berakhir pahit. Sang superstar memiliki pandangan yang berbeda dari para petinggi klub. Belakangan terkuak, alasan mengapa Cristiano Ronaldo meninggalkan Santiago Bernabeu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berbeda Pandangan dengan Florentino Perez
Pada 2018, Real Madrid baru saja mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1 di final Liga Champions. Itu berarti mereka menjadi juara Eropa untuk kali ketiga berturut-turut.
Namun, Cristiano Ronaldo bukanlah pahlawannya, karena Gareth Bale malah mencetak dua gol di final untuk memastikan kemenangan.
Setelah mendominasi dunia, semuanya tampak cerah di klub. Namun, di balik kedok itu keretakan mulai terlihat. Ronaldo meninggalkan Real Madrid pada musim panas untuk bergabung dengan Juventus.
Cristiano Ronaldo meninggalkan Real Madrid untuk bergabung bersama Bianconeri setelah dibanderol harga 85 juta pound, yang merupakan biaya tertinggi untuk sebuah klub.
Kemudian terungkap pada tahun-tahun setelah itu bahwa mantan bintang Sporting Lisbon itu pindah dari Madrid ke Turin karena perbedaan pendapat dengan Presiden klub Florentino Perez.
Awalnya, klub mengklaim transfer itu dilakukan 'atas keinginan dan permintaan pemain', tetapi, dalam sebuah wawancara dengan France Football pada Oktober 2018, Ronaldo mengatakan pandangan Perez memperjelas bahwa ia harus pergi.
“Saya merasakannya di dalam klub, terutama dari presiden, bahwa mereka tidak lagi menganggap saya seperti yang mereka lakukan di awal," ujar Ronaldo
"Dalam empat atau lima tahun pertama di sana, saya merasa seperti 'Cristiano Ronaldo'. Namun setelah itu, perasaan itu berkurang. Presiden menatap saya dengan mata yang tidak ingin mengatakan hal yang sama, seolah saya tidak lagi penting bagi mereka."
"Itulah yang membuat saya berpikir untuk mengundurkan diri. Terkadang saya melihat berita, di mana mereka mengatakan bahwa saya meminta untuk mengundurkan diri. Memang ada sedikit, tetapi sebenarnya, saya selalu merasa bahwa presiden tidak akan menahan saya," lanjutnya.
Advertisement
Ingin Tantangan Baru
Namun, itu bukan satu-satunya alasan mengapa Cristiano Ronaldo memutuskan untuk meninggalkan Real Madrid.
Setelah memenangkan semua gelar dan Zinedine Zidane meninggalkan klub sebagai pelatih, Ronaldo menginginkan tantangan baru.
"Ia menginginkan perubahan dan meningkatkan kontraknya, jadi ia menemukannya di Juventus dan semua orang senang," kata Florentino Perez.
Hal itu terkait langsung dengan mentalitas sang bintang di dalam dan luar lapangan. Sebagai pemain Portugal terhebat sepanjang masa, Ronaldo selalu fokus untuk menang, baik secara individu maupun sebagai tim.
Ia berusia 39 tahun dan masih bermain untuk negaranya saat ini, sementara kariernya di Juventus juga membuatnya meraih kesuksesan.
Selama tiga tahun dari 2018 hingga 2021, Ronaldo dua kali memenangkan Serie A dan satu trofi Coppa Italia.
Ia tidak pernah berhasil memenangkan Liga Champions lagi, tetapi itu memberikan lingkungan dan tantangan baru untuk meraih kesuksesan sejak awal.
Dalam kata-katanya dalam wawancara yang sama dengan France Football, itu tidak pernah tentang uang.
"Jika semua tentang uang, saya akan pindah ke Tiongkok, di mana saya mendapatkan lima kali lipat lebih banyak dari pada di sini atau di Real. Saya tidak datang ke Juve untuk uang. Saya mendapatkan hal yang sama di Madrid, jika tidak lebih. Bedanya, di Juve, mereka benar-benar menginginkan saya. Mereka memberi tahu saya dan menjelaskannya," ujarnya.
Sumber: Givemesport