Xabi Alonso Disorot, Mantan Klub Kritik Cara Real Madrid Perlakukan Pelatih

Bola.com, Jakarta - Situasi Xabi Alonso di Real Madrid menjadi sorotan tajam setelah pelatih berusia 44 tahun itu disebut berada dalam tekanan besar dan terancam dipecat meski baru enam bulan menangani Los Blancos.

Kondisi tersebut menuai kritik keras, termasuk dari mantan klubnya, Bayer Leverkusen, yang menilai Alonso tidak mendapatkan dukungan memadai dari manajemen di Santiago Bernabeu.

Menurut laporan MD, CEO Bayer Leverkusen Fernando Carro angkat bicara mengenai kondisi Alonso dalam wawancara bersama Sky Sport Germany.

Carro mengaku masih menjalin hubungan sangat dekat dengan Alonso sejak sang pelatih meninggalkan Leverkusen pada awal Juni lalu untuk menerima tantangan baru bersama Real Madrid.

Carro mengungkapkan bahwa ia sempat bertemu langsung dengan Alonso dalam sebuah kunjungan ke Madrid. Pertemuan itu menegaskan bahwa hubungan personal dan profesional mereka tetap terjaga dengan sangat baik, meski kini berada di klub yang berbeda.

“Selama jeda internasional saya berada di Madrid selama satu akhir pekan, dan staf pelatih serta keluarganya datang ke rumah kami dua kali. Kami memiliki hubungan yang sangat baik bagaimanapun juga, selama tiga tahun itu kami seperti sebuah keluarga. Saya juga tahu bahwa mereka mengikuti pertandingan kami dan kami mengikuti pertandingan mereka, kami saling memantau. Kami saling menghargai dan tetap menjaga kontak yang sangat dekat.”

2 dari 4 halaman

Tekanan di Madrid

Foto: Debut Tak Sempurna Xabi Alonso Bersama Real Madrid, Los Blancos Ditahan Imbang di Piala Dunia Antarklub 2025 — Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso saat laga Grup H Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al Hilal di Hard Rock stadium, Miami, Amerika Serikat, Kamis (19/06/2025) WIB. (AFP/Dan Mullan)

Lebih lanjut, Carro memberikan pandangannya soal tekanan yang kini dihadapi Alonso di Real Madrid. Ia menilai situasi yang dihadapi mantan gelandang Timnas Spanyol itu sangat berbeda dibandingkan saat berada di Leverkusen, terutama dalam hal dukungan dari jajaran pimpinan klub.

“Pada saat itu kami tentu ingin dia tetap bertahan di sini, tetapi kami tahu bahwa dia adalah pelatih dengan talenta luar biasa yang kini berada dalam konteks yang berbeda di Madrid. Jika seorang presiden mengatakan bahwa pelatih adalah kejahatan yang diperlukan, jika pelatih dibiarkan sendirian dan selalu menjadi pihak yang menerima kritik, maka situasinya sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang ia alami di Leverkusen, di mana kami semua bergerak ke arah yang sama dan tidak pernah meninggalkan pelatih sendirian secara politik.”

3 dari 4 halaman

Kultur Los Blancos

Real Sociedad Vs Real Madrid — Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, memberikan instruksi saat timnya berhadapan dengan Real Sociedad pada pekan 4 Liga Spanyol 2025/2026, Sabtu (13/9/2025) malam WIB. (ANDER GILLENEA / AFP)

Pernyataan tersebut secara tidak langsung mengkritik kultur internal Real Madrid, yang dinilai terlalu cepat menempatkan pelatih sebagai sasaran utama ketika hasil tim tidak sesuai harapan. Alonso disebut berada dalam posisi sulit karena tekanan performa tinggi tanpa dukungan politik yang kuat dari dalam klub.

Di sisi lain, Carro juga membuka peluang bagi Alonso untuk kembali ke Leverkusen suatu hari nanti. Meski saat ini fokus Alonso masih tertuju pada pekerjaannya di Madrid, pintu untuk reuni tetap terbuka lebar jika situasi memungkinkan.

“Pintunya terbuka. Jika kedua belah pihak ingin kembali, mereka bisa melakukannya kapan saja.”

4 dari 4 halaman

Tambah Panas

Kritik dari Leverkusen ini menambah panas situasi Alonso di Real Madrid. Dalam konteks klub sebesar Los Blancos, tuntutan instan memang menjadi hal biasa. Namun, komentar Carro menyoroti pentingnya dukungan struktural terhadap pelatih, terutama sosok seperti Alonso yang masih berada di fase awal karier kepelatihannya di level elite Eropa.

Ke depan, masa depan Xabi Alonso di Santiago Bernabeu akan sangat bergantung pada hasil tim dan sikap manajemen klub. Apakah Real Madrid akan memberikan waktu dan dukungan penuh, atau justru mengambil langkah cepat, masih menjadi tanda tanya besar.

Sumber: Football Espana

Penulis: Roger Ali