Sukses


    Fans Semen Padang Suarakan Sumatra Bikin Kompetisi Sendiri

    Bola.com, Padang - Hukuman Komisi Disiplin (Komdis) ISC yang menjatuhkan sanksi larangan bermain selama enam bulan plus denda Rp 50 juta kepada dua pemain Semen Padang memancing emosi fans Semen Padang.

    Seperti diketahui, dua pemain Semen Padang, Jandia Eka Putra dan Christovel Sibi, pada laga menghadapi Perseru Serui di Stadion Marora, Serui (11/6/2016) melakukan protes keras kepada wasit Hadiyana setelah laga berakhir.

    Atas tindakan itu Sibi diganjar kartu merah, pengawas pertandingan pun melaporkan kejadian itu ke Komdis ISC hingga Komdis menjatuhkan sanksi larangan bermain selama enam bulan kepada Jandia dan Sibi.

    Tetapi, Komdis tidak menjatuhkan hukuman yang sama kepada wasit yang dinilai berlaku tidak adil sehingga memancing protes keras dari pemain tim urang awak.

    Menyikapi sanksi yang dinilai berat sebelah itu, Direktur Teknik PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) selaku pengelola klub, Iskandar Zulkarnain Lubis, mengaku geram. Ia sempat menyuarakan Semen Padang akan mundur di TSC akibat ketidakadilan dalam menegakkan aturan dan sanksi.

    Apa yang disuarakan Dirtek PT KSSP mendapat dukungan dari suporter Kabau Sirah yang tergabung dalam grup jejaring sosial Galery Sepak Bola Sumatra Barat (GSB), salah satunya Iyan.

    Menurutnya, dengan sanksi yang tidak adil itu, sebaiknya Semen Padang mundur dari TSC dan menggalang misi menggelar kompetisi sepak bola se-Sumatra.

    Ide itu didasari pemikiran bila di Sumatra terdapat banyak klub besar atau pernah besar pada masanya. Sebut saja Semen Padang, Sriwijaya FC, PSP Padang, PSPS Pekanbaru, Medan Jaya, PSDS Deli Serdang, Persiraja Banda Aceh, PSBL Bengkulu, PSAP Sigli, Pro Duta, Martapura FC, Persih Tembilahan dan lainnya.

    Senada dengan masukan Iyan, suporter setia tim urang awak lainnya, Iksan, berharap manajemen menarik diri dari keikutsertaan Semen Padang di TSC. Menurutnya selama ini Semen Padang sengaja dirugikan karena operator turnamen menurutnya tidak ingin Semen Padang juara.

    "Saya menilai ada yang tidak ingin Semen Padang juara. Makanya berbagai cara dilakukan untuk menjegalnya. Lebih baik Sumatra bikin kompetisi sendiri. Tidak usah pikirkan tampil di AFC atau lainnya jika juara. Yang terpenting bagimana kompetisi berjalan adil dan menghibur," ujarnya, Jumat (17/6/2016).

    Saat ini manajemen Semen Padang masih melakukan proses banding untuk kedua pemainnya itu.

     

    Video Populer

    Foto Populer