Rapor Performa Uruguay di Fase Grup Copa America 2015

oleh Sirajudin Hasbi diperbarui 24 Jun 2015, 16:06 WIB
STATISTIK - Berdasarkan statistik, timnas Uruguay tampil kurang meyakinkan di fase grup Copa America 2015. (EPA/Javier Valdes)

Bola.com, Santiago - Juara bertahan Copa America, Uruguay sukses melangkah ke perempat final dengan status peringkat ketiga Grup B. Berada di bawah Argentina dan Paraguay, La Celeste lolos ke babak delapan besar sebagai salah satu dari dua peringkat ketiga terbaik.

Empat angka yang dihasilkan Uruguay dari tiga pertandingan cukup untuk memastikan satu tempat di perempat final Copa America 2015. Namun, hal itu menunjukkan permainan mereka yang tak stabil, meski menyandang predikat juara bertahan sekaligus salah satu negara yang diunggulkan menjuarai Copa America.

Advertisement

Berikut ulasan statistik penampilan Edinson Cavani dkk. dari 3 pertandingan di fase grup:

Bungkam Jamaika di laga perdana

Meski tanpa Luis Suarez, Uruguay mampu memenangi laga perdana melawan Jamaika. Gol tunggal Cristian Rodriguez memastikan kemenangan 1-0 atas anak asuh Winfried Schafer tersebut.

Hasil ini sempat membuat Albiceleste berada di puncak klasemen dengan nilai tiga. Pasalnya di laga lain, Argentina melawan Paraguay berakhir imbang 2-2.

Sayang, pertadingan ini kemudian jadi satu-satunya kemenangan yang berhasil diraih Uruguay. Di pertandingan selanjutnya anak asuh Oscar Tabarez ini kalah 0-1 dari Argentina dan imbang 1-1 dengan Paraguay.

Lini depan kurang produktif

Pada pertandingan melawan Jamaika, Edinson Cavani dan kawan-kawan mendominasi permainan. Mereka melakukan sepuluh kali percobaan tendangan tapi hanya dua yang menemui sasaran, sementara enam lainnya melebar dan dua diblok oleh lawan.

Akurasi tembakan 25% ini kembali mereka raih saat melawan Argentina. Tapi, ketika bersua Lionel Messi cs. percobaan tembakannya lebih banyak, yaitu 14 kali dengan tiga yang menemui sasaran.

Pada laga pamungkas melawan Paraguay, Uruguay melakukan 13 percobaan tendangan dengan empat di antaranya menemui sasaran, tujuh melenceng, dan dua lainnya diblok. Akurasi tendangannya meningkat menjadi 36%.

Ketajaman Uruguay jelas buruk. Apalagi dari serangkaian percobaan hanya membuahkan dua gol saja. Itu berarti rata-rata golnya hanya 0,7 gol per pertandingan.

Permainan biasa-biasa saja

Hasil pertandingan dan ketajaman tampaknya memang menunjukkan bagaimana Uruguay bermain dalam tiga pertandingan. Meski sempat menguasai laga melawan Jamaika dan Paraguay dengan menguasai 58% dan 51% bola, Uruguay memang tak tampil memikat di perhelatan Copa America saat ini.

Operan sukses melawan Jamaika berjumlah 303 umpan dengan akurasi 83%. Jumlah tersebut menurun saat melawan Argentina menjadi hanya 161 umpan sukses dengan akurasi 77%, dan bersua Paraguay dengan jumlah 188 umpan dengan akurasi 76%. Itu berarti rata-rata per pertandingan Uruguay hanya melakukan 217,3 umpan sukses.

Parameter bertahan Uruguay yang kemudian bisa dikatakan bagus. Gol yang bersarang di gawang Fernando Muslera hanya dua. Dengan rata-rata di bawah satu gol, tepatnya 0,7 gol per pertandingan, tentu menunjukkan aksi bertahan pemain Uruguay cukup baik.

Semifinalis Piala Dunia 2010 ini membuat total 78 tekel dalam tiga pertandingan. Lalu 40 kali memotong bola dan 61 kali melakukan sapuan. Penyelamatan yang dilakukan oleh Muslera sebanyak sepuluh kali. Catatan yang cukup memuaskan dan jadi modal berharga kala menghadapi Cile di perempat final.

Edinson Cavani tetap pemain kunci

Meskipun masih belum menunjukkan ketajamannya, Edinson Cavani tetap layak disebut sebagai pemain kunci Uruguay. Penyerang Paris Saint-Germain ini masih jadi tumpuan utama lini depan Uruguay yang tak bisa memainkan Luis Suarez, karena harus menjalani hukuman setelah menggigit Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014 lalu.

Cavani selalu tampil penuh dalam tiga pertandingan di babak grup. Meski belum mencetak gol, Cavani adalah penyerang yang paling bisa mengkreasi peluang.

Dia melakukan dua percobaan tendangan ke gawang Jamaika lalu masing-masing tiga saat melawan Argentina dan Paraguay. Sayangnya dari delapan percobaan tersebut hanya satu yang menemui sasaran.

Sementara untuk parameter umpan, Cavani cukup bagus. Melakukan 43 kali umpan, 32 di antaranya sukses. Itu berarti akurasinya 75%. Namun, tetap saja parameter utama seorang penyerang adalah jumlah gol dan ancaman ke gawang lawan.

Akurasi tembakan yang buruk ini perlu diperbaiki Cavani agar bisa jadi senjata utama Uruguay saat bersua tuan rumah Cile di pertandingan pertama perempat final Copa America 2015 yang berlangsung di Estadio Nacional, Santiago, Kamis (25/6/2015) pagi WIB.

Statistik Labbola: 

Foto dok. Bola.com

Baca Juga: 

Messi Akui Uruguay Tampil Agresif

Copa America : Aguero Menangkan Argentina atas Uruguay

Prediksi Argentina vs Uruguay: Tekad Tim Tango untuk Bangkit