Kejuaraan Dunia 2015: Ahsan / Hendra Nilai Istora Tidak Angker

oleh Diya Farida diperbarui 05 Agu 2015, 21:38 WIB
Hendra Setiawan mejalani latihan jelang Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (4/8/2015). Hendra bersama pasangannya Mohammad Ahsan bertekad meraih gelar juara dunia di Istora Senayan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Dua tahun puasa gelar di Istora Senayan, Jakarta, tak membuat ganda putra nasional, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gundah. Menurut mereka, pasang surut prestasi merupakan hal lumrah dalam perjalanan karier.

Ahsan/Hendra kali terakhir juara di Istora saat turnamen Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2013 lalu. Setelahnya, ganda putra berperingkat ketiga dunia itu finis sebagai runner-up Indonesia Terbuka SSP 2014. Adapun di Indonesia Terbuka SSP tahun ini Ahsan/Hendra kandas di semifinal.

Advertisement

Sontak, anggapan Istora angker bagi para pebulutangkis Indonesia mencuat ke permukaan. Namun, Ahsan/Hendra bergeming.

Alih-alih mengiyakan tuduhan tersebut, pasangan yang diplot sebagai unggulan ketiga Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus mendatang, justru menilai sebaliknya.

"Ya, jangan berpikir seperti itu. Buat kami, kalau kalah, ya memang kalah. Bukan karena ada apa-apa di Istora," ujar Ahsan saat ditemui Bola.com di sela-sela latihan menuju Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Hall Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta Timur.

"Lagipula kan baru dua tahun absennya. Mungkin kalau sudah 20 tahun tidak bisa memenangi gelar di Indonesia, baru kami bisa bilang Istora angker," timpal Hendra, sang tandem.

Tahun ini, Ahsan/Hendra kembali dibebani target menjadi juara di Kejuaraan Dunia BWF 2015. Bersama ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Ahsan/Hendra diharapkan bisa mengulangi prestasi di 2013. Saat itu, Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana sukses menjadi juara dunia di Guangzhou, Tiongkok.

Sayang, kedua pasangan itu gagal mempertahankan gelar setahun berselang. Ahsan mendapat cedera pinggang, sementara Tontowi cedera pergelangan kaki.  

"Sekarang, kami tinggal jaga badan saja. Soal persiapan teknik, kami sudah siap," ujar Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang sama-sama memilih memperbanyak doa sebagai ritual jelang pertandingan.

Baca juga:

Rekam Jejak Prestasi Indonesia Sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Dunia

Kejuaraan Dunia 2015: Rizki Amelia Pradipta Tanpa Target

Pelatih Ganda Putra Bicara Soal Target di Kejuaraan Dunia 2015