Lolos ke Babak 8 Besar, Sriwijaya FC Tak Mau Sombong

oleh Riskha Prasetya diperbarui 09 Sep 2015, 19:47 WIB
CATATAN - Sriwijaya FC ke perempat final dengan catatan, salah satunya mengenai penyelesaian akhir. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Malang- Sriwijaya FC tak mau besar kepala setelah merebut tiket babak 8 besar Piala Presiden usai mengalahkan Persela Lamongan 2-0, pada laga terakhir penyisihan Grup B, Rabu (9/9/2015) sore di Stadion Kanjuruhan Malang.

Gol Patrich Wanggai di menit ke-67 melalui titik penalti mengawali kemenangan Laskar Wong Kito. Satu gol tambahan di menit 70 melalui Wildansyah membawa SFC mengakhiri klasemen Grup B dengan poin 6.

Advertisement

“Kami tidak akan banyak mengomentari pertandingan ini lagi. Yang pantas kami lakukan hanyalah mengucap rasa syukur karena mampu memenangkan laga dan lolos ke babak perempat final,” ujar asisten pelatih SFC, Hartono Ruslan.

Diakui Hartono, sama seperti laga melawan Arema Cronus (5/9/2015), kembali timnya mendapatkan banyak peluang sepanjang 90 menit, namun hanya dua gol yang berhasil disarangkan ke gawang lawan.

“Penyelesaian akhir akan menjadi evaluasi usai babak grup ini,” ungkap eks pelatih Persik Kediri ini.

Di babak perempat final, SFC tidak akan memilih lawan dan siap menghadapi kontestan dari grup lain. Menurut Hartono, seluruh tim yang lolos semuanya bagus. Titus Bonai dkk. tak perlu takut karena secara umum penampilan SFC meningkat.

Hal yang sama juga disampaikan pencetak gol pertama SFC, Patrich Wanggai, yang menganggap di perempat final nanti semua tim akan punya peluang yang sama.

"Tidak perlu khawatir, justru mental akan rusak jika sudah takut sebelum bertanding. Soal gol yang saya cetak tadi, rasanya tidak perlu dibesarkan. Saya bersyukur dan kemenangan ini berkat peran seluruh anggota tim,” ungkap eks pemain Persipura Jayapura ini.

Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto, mengakui kekalahan anak asuhnya dan mengucapkan selamat untuk SFC yang dianggapnya bermain lebih bagus di laga ini. “SFC pantas menang dan Persela bermain tidak seperti biasa. Kami banyak menurunkan pemain muda di laga ini dengan harapan dapat memberikan umpan yang membahayakan duet bek tengah mereka sesuai pengamatan kami saat SFC melawan Arema, namun hasilnya belum maksimal,” jelasnya.

Meski tidak ingin mencari kambing hitan, mepetnya waktu persiapan sangat berpengaruh ke performa Choirul Huda dkk. “Untuk pemain asing, kami seperti membela kucing dalam karung. Mereka baru bergabung ketika turnamen sudah dimulai. Saya pun tidak ingin mengambil risiko memainkan mereka lagi setelah di laga perdana permainan mereka tidak sesuai harapan,” bebernya.

Didik berharap kompetisi segera digulirkan agar para pelaku sepak bola dapat kembali beraktivitas. 

"Banyak pemain yang bertanya kepada saya soal nasib mereka usai turnamen ini, saya bingung menjawabnya. Saya sedikit beruntung karena sudah menjadi PNS. Karena itu saya mengetuk kepada seluruh pemangku kebijakan di negeri ini untuk memperhatikan masa depan pemain dengan kembali memutar kompetisi,” harapnya.

Baca Juga: 

Tekuk Persela, Sriwijaya FC Lolos ke Babak 8 Besar Piala Presiden

Soal Pemain Asing, Persela Akui Beli Kucing dalam Karung

"Persela Menang Dapat Uang, Kalah Kami Kembali Jual Batu Akik"