Cendera Mata dari Delegasi FIFA Ditolak di Istana Negara

oleh Nicklas Hanoatubun diperbarui 02 Nov 2015, 15:20 WIB
Buah tangan yang dibawa salah satu perwakilan FIFA, Prince Abdullah Shah, dianggap sebagai gratifikasi. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Tidak sekadar bertemu Presiden RI, Joko Widodo, sebagai rangkaian dari mediasi untuk mengakhiri konflik PSSI-Menpora yang berujung sanksi FIFA, delegasi FIFA yang dipimpin Kohzo Tashima juga membawa cendera mata.

Adalah Prince Abdullah Shah, yang secara khusus menyiapkan buah tangan untuk Presiden Joko Widodo. Abdullah Shah, yang juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), terlihat membawa sebuah kotak persegi panjang berwarna hitam. Tidak diketahui apa yang berada di dalam kotak itu.

Advertisement

Akan tetapi, buah tangan itu tak sampai ke sang presiden karena ditolak alias tidak diterima lantaran adanya aturan larangan pejabat negara menerima gratifikasi. Alhasil, kotak hitam persegi panjang itu terpaksa dibawa kembali.

Dalam pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (2/11/2015) siang, selain Tashima dan Prince Abdullah, delegasi FIFA juga diisi Mariano Aranetav, James Johnson, Sanjeevan Balasinga, dan John Windsor. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.

Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginan Pemerintah Indonesia untuk mereformasi sepak bola demi prestasi yang lebih baik serta menginstruksikan untuk membuat tim kecil yang akan terus berkomunikasi dengan tim dari FIFA-AFC untuk mencari solusi terbaik mengenai PSSI.