Pemain Indonesia Harus Berani Ikuti Jejak Andik Vermansah

Kapten Timnas Piala Asia 2004 Agung Setyabudi mendukung pemain Indonesia yang mengadu nasib di luar negeri.

BolaCom | Ronald Seger PrabowoDiterbitkan 30 Desember 2015, 12:00 WIB
Andik Vermansah, keberaniannya merantau ke luar negeri jadi contoh bagus buat pesepak bola Indonesia. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Bola.com, Semarang - Fenomena pemain Indonesia yang mulai mengadu nasib di kompetisi sepak bola luar negeri mulai mendapat dukungan. Salah satunya dari kapten Timnas Piala Asia 2004, Agung Setyabudi. Ia berharap, talenta muda Tanah Air tak panik saat menjalani proses seleksi agar bisa mengeluarkan seluruh kemampuan.

"Mereka harus bermain dengan ketenangan saat beradu kemampuan dengan pemain seleksi lain. Saya percaya pemain kita punya kemampuan untuk berkiprah di luar negeri. Kalau memang belum berhasil ya jangan patah semangat," ungkap Agung saat dihubungi bola.com, Selasa (29/12/2015). 

Terhentinya kompetisi sepak bola di Indonesia membuat pesepak bola Tanah Air mengadu nasib ke luar negeri. Beberapa di antaranya sukses besar kala merantau di negeri orang, misal Andik Vermansah yang baru saja mengantar Selangor FA juara Piala Malaysia. 

Advertisement

Beberapa pemain lantas mengikuti jejak Andik, seperti Oktovianus Maniani yang mengikuti tes di Perbadanan Kemajuan Negeri Selangor (PKNS) FC. Lalu sejumlah pilar Persib, seperti Dedi Kusnandar dan Achmad Jufriyanto.

Agung yang juga pelatih Persis Solo menambahkan, banyaknya pemain yang memilih tes di klub luar negeri justru berdampak baik bagi Indonesia. Sebab, saat sanksi FIFA sudah dicabut, Timnas Indonesia bisa langsung memanfaatkan performa mereka.

"Kalau skorsing dicabut mereka tinggal dipanggi. Kondisi fisik dan permainan tidak mengalami penurunan karena terus bermain. Daripada terus di Indonesia tapi tidak ada kompetisi," tutur pria yang sukses mengantar PSIS Semarang juara Liga Indonesia tahun 1999.

Sebelumnya, Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus menilai keputusan pemain Indonesia ke luar negeri kurang tepat. Ferry mengatakan, industri sepak bola di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Ia khawatir, para pemain yang memperkuat klub luar negeri tidak berkembang bila tampil di klub divisi bawah.

"Ya, tidak masalah. Lebih baik tetap bermain bola daripada ikut-ikutan vakum akan berpengaruh pada penurunan performa. Toh, mereka jadi punya pemasukan," ucap Agung.