Materi Bukan Tujuan Bali United Pilih Piala Gubernur Kaltim

oleh Gatot Susetyo diperbarui 17 Jan 2016, 19:30 WIB
Pelatih Bali United, Indra Sjafri, menegaskan pilihan klubnya bermain di Piala Gubernur Kaltim bukan karena materi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Gianyar - Bentrokan jadwal turnamen kemungkinan besar terjadi antara Piala Wali Kota Padang dan Piala Gubernur Kaltim. Hal itu terjadi karena hingga sekarang belum ada panpel yang memutuskan mengubah tanggal pelaksanaan turnamen yang mereka putar.

Sesuai jadwal awal, Piala Wali Kota Padang diputar pada 14-20 Februari 2016 sedangkan Piala Gubernur Kaltim pada 6-28 Februari 2016.

Persoalannya, kedua panpel itu mengundang beberapa klub yang sama sehingga klub bersangkutan terpaksa memillih turnamen yang bakal diikuti, seperti yang dialami Bali United.

Namun, Pelatih Bali, Indra Sjafri, sudah berhitung ajang mana yang bakal diikuti Bobby Satria dkk. "Jika melihat bobot dan lamanya turnamen, Piala Gubernur Kaltim lebih realistis karena jumlah peserta dan pertandingan lebih banyak. Sementara Piala Wali Kota Padang masuk kategori turnamen mini dengan sedikit peserta," tutur Indra.

Dari sisi teknis, lanjut eks arsitek Timnas U19 itu, Piala Gubernur Kaltim bisa digunakan menambah jam terbang para pemain Bali United.

"Dengan peserta yang mayoritas klub-klub ISL dan kuantitas laga lebih banyak, ini sangat bagus bagi pemain. Tim ini saya siapkan untuk jangka panjang dengan target tampil di kompetisi level atas. Jadi anak-anak harus sering bertanding dengan tim level atas juga," kata Indra.

Advertisement

Indra menambahkan setelah merekrut 11 pemain baru, klub berjulukan Serdadu Tridatu ini butuh pematangan individu dan tim baik tampil di laga uji coba maupun turnamen.

"Target saya, tim ini akan mencapai kematangan pada 2017. Makanya, saya tak terlalu risau ketika ada empat pemain keluar dari tim ini. Bahkan, skuat kali ini kinerjanya lebih bagus dibanding yang lama," jelasnya.

Indra Sjafri menolak bila fasilitas yang diberikan panpel Piala Gubernur Kaltim, yang lebih baik daripada Piala Wali Kota Padang, jadi alasan pertimbangan sebelum memutuskan. Padahal, Indra memiliki kedekatan dengan Padang lantaran berasal dari Sumbar.

"Fasilitas materi bukan tujuan utama kami. Saya profesional. Saya pernah bilang kepada Wali Kota Padang, bila ingin menggelar turnamen jadwalnya jangan bentrok dengan agenda lain. Jeda turnamen pun juga harus diatur agar tim peserta bisa bersiap diri Sehingga kualitas turnamen jadi bagus," ungkap pelatih berusia 52 tahun itu.

Pelatih berkumis ini juga tak mau memaksakan diri pasukannya tampil di dua ajang berbeda dalam waktu bersamaan dengan cara membagi dua skuat. "Saya tak mungkin memecah jadi dua tim karena saya hanya punya 20 pemain. Jika dipecah pun tak efesien karena saya tak bisa memantau perkembangan pemain dan tim," ucap Indra Sjafri.