Mantan Kapten Timnas Anggap Aksi Boikot Turnamen Langkah Bagus

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 20 Jan 2016, 16:30 WIB
Agung Setyabudi (kanan) menilai keputusan aksi boikot jadi langkah tepat untuk mengakhiri polemik sepak bola di Indonesia. (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Solo - Keputusan Asosiasi Pesepak Bola Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI) memboikot setiap turnamen yang akan bergulir setelah Piala Jenderal Sudirman menimbulkan pro dan kontra di kalangan pelaku sepak bola di Tanah Air.

Ada yang mendukung, ada yang tak setuju, ada pula yang bimbang. Salah satu yang mendukung keputusan itu adalah Agung Setyabudi.

Mantan kapten Timnas di Piala Asia 2004 itu menilai keputusan tersebut jadi langkah tepat untuk mengakhiri polemik sepak bola di Tanah Air.

"Boikot turnamen langkah yang bagus. Selama ini hanya rajin menggelar turnamen tanpa kejelasan kompetisi. Pelaku sepak bola seperti pemain yang merasakan dampaknya," kata Agung di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (20/01/2016).

Advertisement

Semenjak kompetisi ISL terhenti pada awal Mei 2015, sudah ada tiga turnamen bertaraf nasional yang digelar. Ketiga turnamen tersebut adalah Piala Kemerdekaan, Piala Presiden 2015, dan Piala Jenderal Sudirman.

Pelatih Persis Solo berusia 42 tahun itu menilai bergulirnya turnamen selama ini tidak mampu mengatasi problem vakumnya kompetisi. Apalagi, usia para pemain tentu semakin bertambah yang tidak diimbangi dengan latihan rutin. Dikhawatirkan saat usia emas, pemain justru tak bisa menampilkan performa terbaik.

"Pemain masih bisa jalan tanpa pelatih. Kalau pelatih tidak ada pemain terus mau apa? Keputusan itu bentuk unek-unek pemain yang sudah bosan dengan situasi seperti ini," tutur pelatih yang semasa bermain sukses mengantar PSIS Semarang juara Liga Indonesia V 1998-1999 tersebut.