Libido FC Menang Telak pada Duel Perdana Pro Futsal League 2016

oleh Erwin Snaz diperbarui 06 Feb 2016, 18:50 WIB
Pertandingan pembuka Pro Futsal League antara Libido FC kontra Futsal Kota Bandung di GOR C-tra Arena, Sabtu (6/2/2016). (Bola.com/Bagas Rahadyan)

Bola.com, Bandung - Laga pembuka Profesional Futsal League (PFL) 2016 di GOR C-tra Arena, Bandung, Sabtu (6/2/2016) yang mempertemukan dua tim asal Kota Bandung, Libido FC vs Futsal Kota Bandung (FKB) diakhiri dengan kemenangan untuk Libido FC dengan skor telak 8-1.

Delapan gol yang dilesakkan tim Libido FC masing-masing dicetak Hendrik Mentaneway (6' dan 15'), Yusuf Ahmad K 17', Fahruddin PH 38', Hairul Imam 31', Gusti Dian Ardianto 24', Abdul Azis 34', dan Sutrisno 7'. Sedang gol tunggal untuk FKB tercipta oleh Rinaldi Zainal 28'. Kemenangan perdana Libido FC pada laga perdana PFL 2016 ini membuat pelatih Andri Irawan puas, meski secara permainan diakui masih ada yang kurang.

"Kalau hasil memang memuaskan tapi cara bermain masih ada yang kurang. Terutama kolektivitas yang terlihat belum berjalan dengan baik," ujarAndri usai pertandingan.

Advertisement

Andri mengaku kemenangan anak asuhnya ini karena tidak dibebani untuk menang telak, tetapi dibiarkan bermain lepas. Apalagi persiapan hanya dimulai pada 2 Februari lalu. "Sejak awal saya tidak menuntut harus menang telak tapi saya ingin anak-anak bermain sesuai keinginan saya. Tadi belum terlihat," ujarnya.

Untuk laga selanjutnya, Minggu (7/2/2016) melawan BTG (Bea The Great) Bekasi, Andri mengaku tidak akan merubah gaya permainan anak asuhnya dan mengandalkan bermain kolektivitas. Andri tidak menampik kemenangan tim asuhannya karena pasukannya 50 persen berasal dari Bandung.

"Tapi FKB sebenarnya tidak bermain buruk, mungkin mereka kurang efektivitas saja. Laga pembuka ini sebenarnya cukup berat untuk anak-anak, apalagi baru terjun di Futsal League," paparnya.

Sementara, pelatih FKB, Ayi Muhammad Yusuf mengaku kekalahan telak anak asuhnya di laga pembuka PFL 2016 ini karena para pemain terlihat nerveous. "Saya lihat anak-anak grogi, mungkin karena baru pertama main. Babak kedua berkembang tapi sayangnya konsistensi tidak terjaga," ujar Ayi.

Ayi mengakui Libido FC adalah tim yang kuat dan sudah lama terbentuk sehingga cukup percaya diri. "Beda dengan kami karena banyak pemain baru. Main pun banyak kesalahan yang mendasar seperti umpan dan kontrol bola. "Gol ke gawang kami pun karena banyak kesalahan dari pemain kami. Itu akan kami perbaiki untuk selanjutnya," ujarnya.