Fakta di Balik Kekuatan Tim Pra PON Jawa Timur

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 03 Mar 2016, 12:30 WIB
Tim Pra PON Jatim saat menjalani uji coba melawan Surabaya United. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Bicara soal cabor sepak bola Pekan Olahraga Nasional, tidak bisa lepas dari tim PON Jatim. Seabrek gelar yang mereka koleksi pada multiajang empat tahunan ini adalah bukti.

Sepanjang gelaran PON, Jatim telah mengoleksi empat medali emas. Gelar itu mereka raih setelah era 1990-an (1996, 2000, 2004-juara bersama Persipura, dan 2008). Sebelum era itu, Jatim belum pernah juara. Sejak PON 1948 di Solo, medali emas cabang sepak bola diraih tim Sumatra Utara (5 kali), DKI Jakarta (2 kali), lalu sisanya dibagi rata Jabar, Jateng, Lampung, dan Papua.

Bagi Jatim, dominasi selama empat edisi PON merupakan hasil kerja keras pembinaan, hingga menjadikan provinsi itu sebagai salah satu penghasil pemain sepak bola. Pergantian materi pemain pada setiap gelaran PON yang dilakukan PON Jatim seakan tak memengaruhi kekuatan tim paling timur pulau Jawa itu. 

Semua ini tak lepas dari keseriusan para pelaku sepak bola hampir di seluruh kota dan kabupaten di Jatim. Hal itu bisa dilihat dari setiap gelaran kompetisi maupun turnamen usia dini dan kelompok umur, baik skala regional maupun nasional. Di ajang semacam ini, hampir semua daerah di Jatim mengirimkan wakilnya.

Jatim memiliki basis pembinaan yang baik dan kuat, karena kompetisi hampir di semua Askot/AskabPSSI di Jatim diputar secara rutin setiap tahunnya. Belum lagi ribuan SSB yang bertebaran di seluruh kota dan kabupaten di Jatim.

Advertisement

Karena itu pula, Jatim tak pernah kehabisan stok pemain berkualitas, baik di tingkatan amatir maupun profesional. Hingga kini, Jatim juga menjadi salah satu produsen pemain sepak bola terbesar di Indonesia.

"Indikasinya mudah, Jatim sampai sekarang memiliki tim terbanyak di semua level kompetisi," ujar Wardy Azhari, wakil ketua Pengprov PSSI Jatim.

Kekuatan tim PON Jatim sendiri berasal dari sana. Tak sulit bagi tim pemandu bakat KONI Jatim untuk menemukan talenta-talenta muda berkualitas sesuai kuota maksimal yang ditentukan PB PON. Seperti saat menggelar seleksi awal tim PON Jatim proyeksi PON Jabar 2016 ini, dengan mudah mereka menentukan 30 pemain yang masuk dalam program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda).

"Bukan hanya karena banyaknya talenta muda di Jatim, tapi juga pengelolaan data yang baik berperan besar dalam perekrutan pemain untuk tim PON. Selain itu juga informasi dari Askot/Askab, pelatih-pelatih dari seluruh daerah," jelas Wardy.

Pengprov PSSI Jatim memang punya bank data yang mencatat rapi setiap pemain belia potensial yang pernah tampil di berbagai ajang regional maupun nasional. Sehingga mereka hanya membutuhkan informasi lanjutan ketika membutuhkan pemain untuk mengikuti seleksi.

Jatim mengumpulkan mereka dalam satu tim dalam tempo yang lama. Pemusatan latihan jangka panjang itu tak hanya melulu berlatih, para pemain itu juga diikutkan dalam kompetisi amatir untuk memberi jam terbang dan pengalaman guna mengasah kemampuan serta mental para pemainnya.

Benar saja, mereka kini memiliki puluhan pemain muda berbakat yang diyakini bakal tampil baik di PON Jabar mendatang. Ridlo Nurcahyo dkk. setidaknya berulang kali membuktikan kehebatan mereka saat menekuk sejumlah tim profesional di Jatim. Hanya Arema Cronus yang belum pernah mereka kalahkan dalam laga uji coba.

Terakhir, beberapa pekan lalu Surabaya United yang bersiap menghadapi Piala Gubernur Kaltim dibungkam dengan skor 2-0. Sebuah hasil positif yang bisa mereka jadikan modal saat berlaga di babak kualifikasi PON Jabar yang rencananya digelar pada 20-30 Maret.