Status Juara All England Tambah Motivasi Praveen / Debby

oleh Oka Akhsan diperbarui 16 Mar 2016, 07:30 WIB
Praveen Jordan/Debby Susanto, menjawab pertanyaan dari awak media di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, setibanya dari Inggris usai mengikuti All England 2016, Rabu (16/3/2016) dini hari WIB. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Keberhasilan meraih gelar juara All England 2016 tak dianggap sebagai beban oleh pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto. Sebaliknya, pencapaian tersebut akan dijadikan Praveen/Debby sebagai motivasi.

Praveen/Debby menjadi juara di All England 2016 setelah dalam laga final mengalahkan wakil Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Pasangan ranking 7 dunia itu menang dua gim langsung 21-12, 21-17 dalam waktu 43 menit.

Advertisement

Raihan gelar juara seolah menggambarkan penampilan heroik Praveen/Debby sepanjang turnamen berhadiah total 550.000 dolar AS itu. Dalam perjalanannya menuju tangga juara, Praveen/Debby bermain luar biasa termasuk dengan menumbangkan unggulan teratas sekaligus juara bertahan, Zhang Nan/Zhao Yunlei, pada babak semifinal.

Status juara All England dipastikan bakal membuat Praveen/Debby semakin diwaspadai lawan pada ajang-ajang selanjutnya. Praveen/Debby mengaku sudah siap mental jika nantinya menjadi sasaran tembak musuh-musuhnya untuk ditaklukkan.

"Gelar juara ini tak akan membebani kami. Buat apa jadi beban? Lebih baik kami menjadikan gelar ini sebagai motivasi untuk terus berprestasi pada masa depan," kata Praveen kepada awak media di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Rabu (16/3/2016) dini hari WIB.

Usai berjaya di All England, fokus Praveen/Debby kini mengarah ke Olimpiade 2016. Kemenangan di turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut semakin membuka peluang Praveen/Debby untuk meraih tiket ke Rio de Janeiro, Brasil, yang digelar bulan Agustus.

Berdasarkan ranking kualifikasi Olimpiade nomor ganda campuran per 10 Maret 2016, Praveen/Debby sementara menempati posisi keenam. Praveen/Debby unggul 10.000 poin lebih atas Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hongkong) yang berada satu tingkat di bawah mereka.

Kualifikasi Olimpiade untuk cabang bulutangkis masih berlangsung hingga 5 Mei 2016. Jika Praveen/Debby mampu mempertahankan ranking dunianya di posisi 8 besar, maka Indonesia akan memiliki 2 wakil di Olimpiade 2016. Satu tiket lainnya kemungkinan besar direbut Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang saat ini berada di ranking 4 dunia.

Namun, Praveen/Debby tak mau asal lolos ke Olimpiade 2016. Keduanya ingin terus meningkatkan ranking dunia demi mendapatkan undian yang bagus.

"Jika dilihat dari poin Olimpiade, kemungkinan besar kami sudah masuk. Namun, kami berdua ingin menjadi unggulan supaya tak langsung bertemu lawan kuat pada babak-babak awal. Jadi, fokus kami pada turnamen-turnamen ke depan adalah mengumpulkan banyak poin untuk meningkatkan ranking," ujar Praveen.

Setelah tampil di All England 2016 Praveen/Debby awalnya dijadwalkan ikut Swiss Open, pada 15-20 Maret, tapi batal. Sebagai gantinya, mereka akan ambil bagian dalam turnamen India Open Super Series pada 29 Maret-3 April di New Delhi, India. Tahun lalu, Praveen/Debby melaju hingga semifinal sebelum dijegal Fischer/Pedersen.