Wali Kota Solo: La Nyalla Tersangka, Momentum Tepat KLB PSSI

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 17 Mar 2016, 17:30 WIB
Eks anggota Komite Normalisasi, FX Rudy Hadyatmo, berujar penetapan status tersangka pada La Nyalla Mattalitti jadi momentum tepat menggelar KLB PSSI. (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Solo - Presiden PSSI, La Nyalla Mattalitti, ditetapkan Kejati Jatim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penggunaan dana hibah Kadin Jatim. Mantan anggota Komite Normalisasi (KN) di era dualisme PSSI, FX Hadi Rudyatmo, menyebut kasus tersebut bisa jadi momentum tepat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

"Dengan kondisi seperti ini jadi momentum tepat jika KLB segera dilaksanakan. Seluruh problem akan selesai. Apalagi desakan juga muncul dari klub-klub," kata pria yang akrab disapa Rudy itu di Balai Kota Solo, Kamis (17/3/2016).

Pria yang juga Wali Kota Solo itu menampik anggapan beberapa orang jika penentapan status tersangka pada La Nyalla sebagai bentuk kriminalisasi PSSI. Dia meyakini status tersangka yang disandang La Nyalla Mattalitti murni kasus hukum. Terlebih, kasus yang membelit mantan Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur tak berhubungan dengan sepak bola.

Advertisement

"Itu sudah urusan hukum, tak ada sangkut-paut dengan kriminalisasi PSSI. Adanya kasus ini seharusnya Menpora segera mencabut pembekuan dan KLB bisa dijalankan," tutur mantan Ketua Umum Persis Solo tersebut.

Rudy juga kembali memastikan jika Kota Solo siap bila ditunjuk sebagai tuan rumah KLB. Pada 2011, Solo pernah mendapat kehormatan dan sukses menggelar agenda serupa.

KLB saat itu menetapkan Johar Arifin Husin dan Farid Rahman sebagai ketua umum dan wakil ketua umum PSSI, serta memilih sembilan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015. "Secepatnya KLB PSSI harus segera terlaksana," ucap Rudy.