Prancis Luncurkan Aplikasi Pelacak Serangan Teror Piala Eropa

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Jun 2016, 03:15 WIB
Piala Eropa 2016. (AFP/Philippe Huguen)

Bola.com, Paris - Pemerintah Prancis meluncurkan aplikasi untuk melacak serangan teror di Piala Eropa 2016, Rabu (8/6/2016). Aplikasi tersebut nantinya akan memperingatkan para pengguna akan zona bahaya serangan teror.

Aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis itu diberi nama Sistem Informasi dan Kewaspadaan Masyarakat (SAIP). Aplikasi itu akan berkedip pada layar ponsel jika pengguna berada di dekat atau wilayah yang menjadi ancaman teror.

Advertisement

Peringatan tersebut muncul kurang dari 15 menit setelah kejadian teror dikonfirmasi oleh otoritas berwenang. Selain itu, pengguna juga dapat memantau peringatan hingga delapan zona geografis yang berbeda, yang memungkinkan untuk memeriksa kondisi anggota keluarga atau teman-teman.

Aplikasi ini tersedia dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Prancis. Ketika ada serangan teror, layar pengguna akan berubah menjadi warna merah dan terdapat tulisan 'Alert' pada layar telepon genggam.

Namun, tak ada suara atau getaran ketika aplikasi tersebut berfungsi. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi pengguna yang mungkin berada dekat dengan pelaku teror.

Pengguna nanti bisa mengklik aplikasi tersebut untuk mengetahui apakah akan ada bantuan dari pihak kemananan. Selain itu juga terdapat infomasi tentang yang harus dilakukan selama serangan teror sedang berlangsung.

Pemerintah Prancis tengah melakukan sejumlah upaya untuk memastikan Piala Eropa 2016 berjalan lancar. Hal itu dilakukan setelah sejumlah negara sudah mencium adanya rencana penyerangan yang bakal dilakukan selama turnamen yang berlangsung pada 10 Juni hingga 10 Juli 2016.

Intelijen Republik Federal Jerman telah memperingatkan tentang kemungkinan adanya serangan teror pada Piala Eropa 2016. Pemerintah Amerika Serikat melalui Kementerian Luar Negeri juga mengeluarkan travel warning bagi warganya yang ingin menonton langsung ke Prancis.

Teranyar, Pemerintah Inggris pun ikutan mengeluarkan larangan bagi para fans untuk menjauhi daerah-daerah yang kemungkinan menjadi target serangan. Hal itu terjadi setelah adanya ledakan bom mobil di kota Istanbul, Turki pada Selasa (7/6/2016).

Sumber: Sky Sports, The Guardian