Casey Stoner Menikmati Sensasi Jatuh dari Motor MotoGP Lagi

oleh Oka Akhsan diperbarui 22 Jul 2016, 07:15 WIB
Pebalap penguji Ducati, Casey Stoner, menempati posisi ketiga pada hari kedua tes MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Rabu (20/7/2016). (Ducati Corse)

Bola.com, Spielberg - Pebalap penguji Ducati, Casey Stoner, tampil impresif pada tes MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 19-20 Juli 2016. Talenta dua kali juara dunia MotoGP itu masih terlihat nyata.

Advertisement

Stoner menempati posisi ketiga pada hari kedua tes, Rabu (20/7/2016), di belakang dua pebalap tim pabrikan Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso. Rider asal Australia itu mengalahkan duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Namun, aksi Stoner sempat diwarnai insiden. Pebalap berusia 30 tahun itu terjatuh di tikungan 6 pada menit-menit terakhir tes.

"Saya tak merencanakannya," kata Stoner sambil tertawa seperti dilansir Fox Sports.

"Kami baik-baik saja. Itu cuma kecelakaan kecil, tapi memang agak mengecewakan. Untuk pertama kalinya dalam empat tahun saya memakai ban soft dan saya tergoda menggeber motor secara maksimal untuk mendapat waktu putaran yang bagus," ujar Stoner.

Stoner sebenarnya memprediksi terjatuh pada tikungan sebelumnya. Alih-alih jatuh pada tikungan 5, dia malah crash di tikungan 6.

"Pada tes-tes sebelumnya, saya enggan mengambil risiko sehingga hampir tak pernah melebar. Di sini untuk pertama kalinya saya memakai ban soft dan saya mencoba menggeber motor hingga maksimal. Pada tikungan 5, saya sudah siap jatuh, tapi ternyata mulus. Pas masuk tikungan 6 saya malah selip dan crash. Padahal motor tak terlalu miring," kata Stoner.

Pada lap di mana Stoner terjatuh, dia sebenarnya mencatat waktu tercepat pada sektor waktu pertama dan kedua. Kalau tak terjatuh, dia bisa saja menjadi pebalap tercepat.

Performa Stoner membuat Lorenzo terkesima. Lorenzo pantas merasa senang karena akan bekerja sama dengan Stoner di Ducati pada musim depan.

Stoner bisa tampil bagus karena tata letak Sirkuit Red Bull Ring dengan gabungan trek lurus dan tikungan lambat cocok dengan motor Desmosedici yang unggul dalam akselerasi, top speed, dan hard braking.

Ducati pun berpeluang memutus puasa kemenangan selama enam tahun di MotoGP pada GP Austria, 14 Agustus 2016.

"Hasil tes seluruh pebalap Ducati di sini sangat bagus. Ini jadi kesempatan besar bagi kami untuk kembali naik ke puncak podium. Semoga data yang didapatkan saat tes bisa membawa kami menjadi yang terbaik pada balapan nanti," ujar Stoner.

Pebalap Ducati terakhir yang meraih kemenangan seri adalah Stoner di Phillip Island, Australia, pada 2011. Haruskah Stoner juga yang mengakhiri rentetan tanpa kemenangan Ducati?

Kebetulan selepas tes, rumor comeback Stoner lewat jalur wildcard pada MotoGP Austria kembali menguat. Namun, Ducati memastikan Stoner tak akan balapan di Red Bull Ring.

Keputusan Ducati masuk akal. Meski bagus saat tes, Stoner belum tentu langsung kompetitif saat lomba. Apalagi dia sudah empat tahun menepi dari persaingan sehingga kekuatan fisiknya untuk menjalani balapan penuh masih menjadi tanda tanya.

Di sisi lain, Ducati tak menutup pintu jika Stoner ingin kembali balapan. Akankah Casey Stoner bakal benar-benar comeback setelah menemukan kembali kenikmatan ngebut dengan motor MotoGP sampai jatuh pada tes di Red Bull Ring?