Pengakuan Pemain Persinga Setelah Mengeroyok Wasit di Sleman

oleh Gatot Susetyo diperbarui 08 Agu 2016, 17:00 WIB
Andre Eka Prasetya dan M. Fakhur Rossi, dua pemain Persinga Ngawi yang diganjar kartu merah saat laga ricuh melawan PSS di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (7/8/2016).

Bola.com, Ngawi - Kerusuhan antara pemain Persinga Ngawi dengan perangkat pertandingan saat melawat ke kandang PSS di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (7/8/2016), masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan sepak bola Indonesia.

Laga yang dimenangkan tuan rumah dengan skor 3-0 itu memang berlangsung panas sejak menit awal. Puncaknya pada menit ke-58, ketika tendangan striker PSS Rizky Novriansyah yang membentur mistar gawang Persinga dan memantul melewati garis gawang. Kemudian bola memantul keluar gawang.

Asisten wasit Iswah Indiarto (Bandung) pun mengesahkan gol tersebut. Kejadian berlangsung sangat cepat. Inilah yang memicu protes pemain Persinga. Dua pemain Laskar Ketonggo, M. Fakhur Rossi dan Andre Eka Prasetya pun terpaksa harus diganjar kartu merah karena dianggap jadi pemicu keributan.

Advertisement

 

"Ketika asisten wasit menyatakan gol, saya mendatangi dia. Namun, entah disengaja atau tidak, dia memukul kepala saya dengan tongkat bendera yang dipegangnya. Saya pun langsung emosi. Karena saya mau tanya baik-baik," ungkap Andre Eka Prasetya.

Kemudian, lanjut Andre Eka, rekan setimnya datang mengerumuni Iswah Indiarto. Slamet Hariyadi yang berusaha menghalangi teman-temannya agar tak bertindak anarkis, karena terkena dorongan dari belakang seolah nampak dia menginjak-injak asisten wasit.

"Saya mau melerai, tapi karena dorongan teman-teman dari belakang, saya pun terdesak. Kebetulan saat itu asisten wasit terjatuh. Saya mau menghindar, dia malah menarik celana saya. Seolah saya lah yang menginjak dia," tutur Slamet Hariyadi.

Pelatih Persinga M. Hasan menilai dua pemainnya yang dihukum kartu merah langsung dianggap sebagai provokasi. "Itu penilaian perangkat pertandingan. Karena Andre dan Rossi sering melakukan protes. Sehingga mereka dianggap sebagai pemicu keributan," ucap M. Hasan.

Sebelum laga digelar, M. Hasan telah memprediksi pertandingan akan berlangsung panas. Pasalnya, posisi PSS Sleman dan Persinga berhimpitan di klasemen Grup 5. "Selain itu, sejak jauh hari mewaspadai faktor nonteknis akan berperan besar pada pertandingan nanti. Ternyata kecurigaan saya terbukti," ujar M. Hasan.