6 Keputusan Mengejutkan Mourinho di MU

oleh Arinaldo Habib Pratama diperbarui 30 Agu 2016, 18:38 WIB
Jose Mourinho - Alex Ferguson (ANDREW YATES / AFP)

Bola.com, Manchester - Manajer Jose Mourinho berhasil membawa Manchester United memenangkan tiga partai awal di Premier League 2016-2017. Kesuksesan tersebut merupakan buah dari berbagai perombakan yang dia lakukan di Setan Merah.

Advertisement

Mou membawa MU meraih kemenangan 3-1 melawan AFC Bournemouth pada partai pembuka Premier League 2016-2017 (14/8/2016). Kemudian, The Special One mengantar Setan Merah menang 2-0 melawan Southampton (19/8/2016) dan 1-0 melawan Hull City (27/8/2016).

Kinerja Mourinho mendapatkan apresiasi dari kapten Setan Merah, Wayne Rooney. Pemain berkebangsaan Inggris itu menilai Mou telah memperbaiki beberapa kelemahan MU di era kepemimpinan Louis van Gaal.

“Musim ini sangat berbeda dengan musim sebelumnya. Para pemain yang sebelumnya tampl di setiap pertandingan musim lalu, sekarang duduk di bangku cadangan," ujar Rooney.

"United punya skuat dengan jumlah yang banyak dan setiap pemain yang dapat kepercayaan dari pelatih harus membuktikan diri mereka di lapangan," dia menambahkan.

Ya, Mou memang melakukan beberapa perubahan dalam skema permainan MU. Marouane Fellaini diplot sebagai gelandang jangkar. Padahal, posisi itu biasa diisi oleh Michael Carrick atau Bastian Schweinsteiger. Bahkan, Schweinsteiger kini dibuang dari skuat utama oleh Mou.

Mourinho juga memutuskan untuk mencopot kamera pengawas di markas latihan MU, AON Training Complex. Padahal di era Van Gaal, kamera pengawas itu berpern vital. Rekaman latihan para pemain akan dijadikan bahan evaluasi oleh Van Gaal dan tim pelatih MU setiap 2 hari sekali.

Mou menilai tak perlu ada kamera pengawas di setiap sudut lapangan latihan karena menilai hal itu justru tak membuat pemain merasa nyaman. Dia juga menilai tak perlu diadakan pertemuan antar staf pelatih guna membahas kelemahan pemain.

Jose Mourinho juga memutuskan melepas Ryan Giggs dari jabatan asisten pelatih. Pria berkebangsaan Portugal itu tak suka dengan cara Giggs yang suka mengritik MU. Meskipun, Giggs merupakan pemain legendaris Setan Merah.

 Berikut berbagai perubahan yang Mourinho lakukan di MU:

2 dari 7 halaman

1

Jose Mourinho (Reuters / Lee Smith)

Percaya Juan Mata

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ketika masih melatih Chelsea, Juan Mata dan Jose Mourinho, tidak memiliki hubungan yang baik bahkan mereka berdua tidak saling berbicara sama sekali.

Pada musim 2013/2014, Juan Mata hanya tampil 15 kali bersama Chelsea dan mencetak 6 gol, sebelum akhirnya dijual pada musim selanjutnya dengan banderol 37,1 juta poundsterling atau Rp 644 miliar. Sempat terdengar kabar bahwa Juan Mata mendapatkan tempat dalam skuad Mourinho, asal menyetujui waktu bermainnya dikurangi dibandingkan dengan waktu bermain yang dia miliki bersama Van Gaal.  Rencananya, Mata hendak dijadikan Mou sebagai pelapis Henrikh Mkhitaryan.

Namun, ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Mkhitaryan malah duduk dibangku cadangan dan Mata bermain di 3 pertandingan pembuka Premier League dengan waktu bermain rata-rata selama 70 menit per pertandingan. Pada pertandingan melawan AFC Bournemouth, dia mencetak satu gol, sedangkan pada saat melawan Southampton dia bekerjasama dengan Pogba untuk membawa bola ke depan maupun menyambungkannya ke Ibrahimovic dan Rooney, dan pada saat melawan Hull dia tidak melakukan terobosan maupun melakukan assist, sehingga dia digantikan oleh Marcus Rashford.

Meski begitu, Mourinho mengungkapkan rasa puasnya akan penampilannya pada saat melawan Bournemouth, di mana pada pertandingan yang berakhir dengan skor 3-1 tersebut, dia berhasil menyumbangkan satu gol.

"Gol tersebut memperlihatkan bahwa Mata memperlihatkan insting yang dibutuhkan untuk mencetak gol," jelas Mourinho "Saya mengenalnya dengan baik, dan tahu apa yang bisa dia berikan dan kelemahannya, dan ketika pertandingan tersebut mengizinkannya untuk bermain dengan baik, dia akan memberikan semuanya," tambahnya.

3 dari 7 halaman

2

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho saat mendampingi anak asuhnya melawan Bournemouth. Laga ini menjadi debut bagi Mou di Liga Premier Inggris bersama Setan Merah. (Reuters/Hannah McKay)

Debut Fellaini jadi gelandang jangkar

Fellaini sempat merasa tidak puas dengan peran yang dia berikan dengan peran yang diberikan pada saat Louis van Gaal masih berada di Old Trafford, yakni peran sebagai gelandang serang. Dia merasa peran tersebut membuatnya tidak bisa bermain dengan maksimal, dan dia lebih nyaman bermain sebagai gelandang box to box.

"Sahabat saya selalu mengatakan bahwa saya harus mengutamakan diri sendiri, namun saya tidak bisa berkata begitu. Saya adalah pemain profesional, dan saya tidak akan pernah mengatakan ada masalah dengan posisi yang diberikan pelatih, meskipun saya lebih suka posisi dengan nomor punggung 6 atau 8," jelasnya.

Mourinho akhirnya mewujudkan keinginan tersebut, dan berkat posisinya sebagai gelandang bertahan, Fellaini dapat bermain dalam 3 pertandingan awal Premier League berturut-turut, berbanding terbalik dengan saat van Gaal melatih pada musim 2014/2015. Pada saat itu, dia tidak dimainkan dalam 3 pertandingan pembuka.

Pada saat pertandingan melawan Bournemoouth, dia berhasil 6 dari 10 tekel dan melakukan clearance sebanyak 4 kali dari kotak penalti, sedangkan saat melawan Southampton perannya sangat terasa dalam duel udara, yakni 4 dari 6 duel udara dan meneruskan bola ke pemain sayap, dan tidak terlalu mendekati kotak penalti seperti yang dia lakukan saat melawan Bournemouth.

4 dari 7 halaman

3

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, tampak senang usai meraih kemenangan atas Southampton. Kemenangan ini membawa Setan Merah ke puncak klasemen sementara Liga Premier Inggris dengan poin enam hasil dari dua kemenangan. (Reuters/Darren Staples)

Daley Blind, favorit di pilar pertahanan

Blind menjadi primadona Mourinho dalam sektor pertahanan dan dalam 3 pertandingan pembuka Premier League, dia bermain selama 90 menit penuh. Blind, bersama Juan Mata dan Fellaini, sempat masuk dalam daftar jual Mourinho, namun sepertinya dia berhasil memenangkan simpati Mourinho. Pada pertandingan melawan Bournemouth, peran Blind terlihat lebih vital dibandingkan Eric Bailly soal membawa bola di daerah pertahanan, yakni 82 kali yang dimiliki Blind dibandingkan dengan Bailly yang memiliki jumlah 51 kali.

Yang paling menarik adalah dia mampu bermain seperti John Stones yang mampu membawa bola dan mengopernya ke pemain gelandang dan penyerang. Umpan Blind ke Rooney dan Herrera, Fellaini dan Rooney (9,11, dan 9 operan ) justru lebih banyak ke rekan sesama bek seperti Valencia dan Shaw ( 8 dan 3 operan).

5 dari 7 halaman

4

Jose Mourinho dalam laga MU vs Hull City. (Reuters / Lee Smith)

Henrikh Mkhitaryan duduk di bangku cadangan

Sejauh ini, Henrikh Mkhitaryan masih dibangkucadangkan oleh Mourinho. Saat melawan Hull, dia hanya bermain selama 31 menit dan pada dua pertandingan sebelumnya dia hanya bermain selama 15 menit. Namun, Mkhitarya memperlihatkan tekad untuk segera bergabung dengan skuat utama. Walaupun hanya bermain 30 menit pada saat melawan Hull, dia mampu menghasilkan 2 tembakan terarah dari 4 tembakan. Dia juga yang memberikan umpan kepada Rooney pada menit 91, yang kemudian berbuah assist kepada Rashford.

Mkhitaryan dikhawatirkan akan telat beradaptasi dengan Premier League, dan semakin miskin jam terbang dengan skuat utama MU.

6 dari 7 halaman

5

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho tengah serius menyaksikan laga timnya melawan Hull City pada lanjutan liga Inggris di Stadion KCOM Stadium, Kingston upon Hull, Minggu (28/8/2016) dini hari WIB. MU menang 1-0. (AFP/ Lindsey Parnaby)

Membiarkan Ryan Giggs pergi

Ryan Giggs akhirnya memutuskan hengkang dari Manchester United akhir pekan lalu. Menurut Giggs, sekarang adalah waktu yang tepat untuk petualangan baru dalam kariernya.

Dalam dua tahun terakhir, pria asal Wales ini menjadi tangan kanan Louis van Gaal struktur kepelatihan MU. Giggs dikabarkan ingin lebih menekuni dunia kepelatihan di luar The Red Devils.

"Ini (pergi dari MU) sangat menarik untuk saya. Dalam karier, saya tak pernah melihat ke belakang. Saya selalu menatap ke depan," kata Giggs, seperti dikutip The Mirror.

"Saya menikmati dua tahun terakhir sebagai pelatih dan saya ingin melanjutkan itu (karier pelatih)," ungkap pria berusia 42 tahun ini.

Keputusan ini diambil karena Mourinho punya asisten yang loyal, Rui Faria, dan Mourinho menganggap Giggs tidak loyal pada saat mendampingin van Gaal, karena di saat yang sama suka mengkritik keputusan yang diambil meneer asal Belanda tersebut.

7 dari 7 halaman

6

Jose Mourinho (Reuters/Lee Smith)

Mengembalikan stabilitas di ruang ganti

Sebelum van Gaal hengkang, sempat terjadi hubungan yang tidak baik antara pemain dan staf kepelatihan karena prestasi yang terus menurun. Sang kapten, Wayne Rooney, sempat berkomentar bahwa van Gaal tidak patut disalahkan.

“Sangat mengesalkan melihat bagaimana kami bermain di bawah performa terbaik, dan pelatih menanggung semua kesalahan, kami seharusnya menciptakan banyak peluan dan mencetak gol' sebut Rooney kepada Daily Mirror pada tanggal 16 Februari 2016.

Kedatangan Jose Mourinho merubah pendekatan pada saat latihan, dan dia meminta para pemain untuk terus berkompetisi satu sama lain dengan membandingkan siapa yang lebih baik beradaptasi dengan taktik yang ditawarkan.

"Saya tidak menduga para pemain menerima saya dengan baik dan memberikan perubahan yang saya tawarkan," ucap Mourinho. "Kami berhasi mengubah dinamika dalam ti, mengubah cara berpikir, dan mengubah cara kami melihat setiap pertandingan," lanjutnya.

Berbagai Sumber

Berita Terkait