Pelatih Timnas Singapura Temukan Strategi Bungkam Indonesia

oleh Aning Jati diperbarui 03 Okt 2016, 10:00 WIB
Pelatih timnas Singapura, V. Sundramoorthy, mengungkapkan sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan Timnas Indonesia. (Bola.com/FAS)

Bola.com, Singapura - Timnas Singapura proyeksi Piala AFF 2016 kembali berkumpul dan menjalani pemusatan latihan (TC) di Geylang, Singapura, pada Sabtu (1/10/2016). Secara khusus, TC ditujukan sebagai persiapan dua partai uji coba, yakni melawan Malaysia (7/10/2016) dan Hong Kong (11/10/2016).

Sebanyak 14 pemain sudah bergabung dan sisanya, 11 pemain masih bersama klub, namun akan dipastikan menyusul ke TC.

Sambil menanti seluruh pasukannya bergabung, pelatih timnas Singapura, V. Sundramoorthy, kepada Straits Times, Minggu (2/10/2016), mengungkapkan ia dan tim pelatih sudah mencermati kondisi terkini lawan di Grup A.

Advertisement

Pada grup yang bermain di Filipina itu Singapura tergabung bersama tim tuan rumah, juara bertahan Thailand, serta Indonesia yang baru terbebas dari sanksi FIFA.

Sundram, panggilan sang pelatih, menunjuk Thailand dan Indonesia bisa jadi penghalang timnya mewujudkan ambisi mencapai target ke semifinal.

jMeski begitu, pelatih 50 tahun itu tidak gentar dengan tantangan itu. Sebaliknya, hal itu akan jadi pembuktian buatnya serta pasukannya mengingat ia serta tim pelatih sudah merencanakan segala sesuatunya dengan rapi.
Sundram tercatat sebagai pelatih yang memercayai perencanaan matang bisa mengatasi tantangan skill maupun fisik pemain dari tim lawan.

"Kami sudah mencermati mereka (Thailand dan Indonesia) serta telah mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Kami akan bersiap dengan tepat dan bekerja dengan taktik bagaimana kami mengatasi mereka," kata Sundram seperti dikutip dari Straits Times, Minggu (2/10/2016).

2 dari 2 halaman

Andalkan pemain veteran

Khairul Amri, salah satu pemain veteran di timnas Singapura untuk Piala AFF 2016. (AFP/Roslan Rahman)

Itulah mengapa Sundram berkukuh memasukan beberapa pemain veteran dalam timnya, semisalFahrudin Mustafic (35 tahun) dan Daniel Bennett (39 tahun).

Pria yang baru menjabat sebagai pelatih kepala The Lions pada akhir Mei 2016 itu membutuhkan pengalaman para pemain veteran untuk menjalankan strategi yang akan diusungnya termasuk membimbing pemain muda.

"Mereka akan menularkan pengalaman. Para pemain itu adalah pemenang. Mereka bukan mentalitas di mana mereka mampu bermain dan berjuang demi negara. Ini yang penting," kata Sundram.

"Anda bisa menggabungkan pemain seperti Irfan (Fandi), Shawal (Anuar), yang masih muda agar bisa bisa belajar dari mereka," imbuh sang pelatih.

Bennett, yang mengangkat trofi juara Piala AFF edisi 2004, 2007, dan 2012 menyambut tantangan yang diberikan kepadanya. Ia berujar belajar dari pengalaman memang penting, begitu pula dengan mempertebal percaya diri lewat kemenangan di partai-partai uji coba bergengsi seperti yang akan dijalani The Lions dalam waktu dekat.

Daniel Bennett cs. dalam tujuh pekan jelang keberangkatan ke Filipina dijadwalkan menjalani lima uji coba, termasuk kontra Malaysia dan Hong Kong, serta dua uji coba di Qatar dan satu uji coba lain yang belum ditentukan.

"Tidak pernah ada partai melawan Malaysia yang kami anggap uji coba. Kendati mengalahkan mereka terlihat tidak akan mengubah apapun buat kami, sesungguhnya hal itu jadi bagian membentuk tim untuk Piala AFF 2016. Anda harus memulai memenangi pertandingan dan melanjutkan momentum itu," tegas bek keturunan Inggris itu.