Beny Wahyudi Sempat Panik Jelang Kepulangan Arema dari Padang

oleh Iwan Setiawan diperbarui 22 Jul 2017, 16:00 WIB
Bek Arema FC, Beny Wahyudi, sempat gelisah karena dompetnya tertinggal di hotel Basko jelang kepulangan tim dari Padang, Sabtu (22/7/2017). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Padang - Arema FC sudah meninggalkan Padang sejak Sabtu (22/7/2017) pagi. Mereka pulang dengan suasana murung karena tim berjuluk Singo Edan ini baru saja menelan kekalahan dua gol tanpa balas dari tuan rumah Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim, Jumat (21/7/2017).

Namun, ada sebuah kejadian lain yang membuat bek senior Arema, Beny Wahyudi, lebih galau saat meningggalkan Padang. Ketika rombongan tim dalam perjalanan menuju ke Bandara Minangkabau, Beny baru sadar kalau dompetnya tertinggal di kamar hotel.

Jika tidak diambil, dia tak bisa pulang karena semua kartu identitasnya ada dalam dompet. Jika kembali lagi ke hotel, waktu penerbangan dari Padang menuju Jakarta sudah sangat mepet.

Advertisement

"Bagaimana ini? Dompet saya ketinggalan. Kartu identitas semua ada di sana. Uangnya juga ada tiga miliar," kata Beny dengan nada sedikit bercanda.

Pemain lain pun ikut bingung. Beruntung kiper Arema, Dwi Kuswanto, punya nomor telepon hotel Basko, tempat tim Arema menginap. Setelah melapor, pihak hotel bersedia mengantarkan dompet Beny ke bandara.

"Tadi saya ingat dompet itu tertutup handuk. Jadi waktu check out nggak kelihatan. Baru sadar waktu mau siapkan kartu identitas untuk masuk bandara, ternyata dompet saya ketinggalan," sesalnya.

Saat menunggu dompetnya datang, kegelisahan kembali dirasakan Beny karena jadwal penerbangan kiat mepet. Kebetulan Arema pulang ke Malang dengan membagi tim menjadi dua kelompok karena keterbatasan tiket penerbangan.

Sedangkan Beny harus terbang pada jam pertama. "Saya sempat minta tukar sama Kurnia Meiga untuk penerbangan kedua, tetapi sudah gak bisa karena tiket sudah atas nama saya," ucapnya.

Beruntung di menit-menit akhir pihak hotel tiba di bandara dengan membawa dompetnya. Mantan wakil kapten Timnas Indonesia ini bergegas masuk bandara untuk check in dan segera masuk pesawat.

Kejadian itu membuat Beny sempat jadi bahan guyonan ofisial dan pemain lain. "Di cek dulu uang tiga miliar rupiah yang ada di dompet, masih utuh atau tidak. Kalau utuh harusnya buat traktir satu tim saja," celetuk salah satu ofisial Arema.

Beny pun hanya tertawa mendengar candaan rekan setimnya. Hatinya lega karena bisa pulang bersama rombongan pemain dan ofisial Arema. Jika dompet itu terlambat diantar, bisa jadi Beny harus pulang sendirian pada penerbangan siang atau sore harinya.