Wasit Cantik Ini Mengimpikan Memimpin Laga Persib

oleh Risa Kosasih diperbarui 31 Jul 2017, 19:15 WIB
Gita Dewi Mulyani (tengah) menjalani kursus pelatihan wasit di Ciputat, pada Minggu (30/7/2017). (Liputan6.com/Risa Rahayu Kosasih)

Jakarta, - Nama besar Persib Bandung tidak hanya menarik buat para pemain maupun pelatih melainkan juga wasit di Tanah Air. Tidak terkecuali bagi wasit asal Tasikmalaya, Gita Dewi Mulyani.

Gita Dewi Mulyani jadi salah satu wasit wanita di Indonesia. Dara berusia 22 tahun tersebut baru saja menyelesaikan kursus pengembangan wasit Premier Skills yang ditutup di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (30/7/2017).

Sebanyak 60 pengadil lapangan di Tanah Air, termasuk empat wanita, mendapat ilmu langsung dari pelatih dan pengawas wasit Liga Inggris.

Advertisement

Gita mengawali karier sebagai korps berbaju hitam sejak 2015. Dia baru memegang lisensi C3 yang biasa memimpin laga kelompok usia dini.

"Awalnya saya memang suka sepak bola dari kecil. Kenapa memilih jadi wasit juga karena saya suka satu klub dan punya mimpi bisa memimpin pertandingan klub itu," kata Gita membuka pembicaraan.

Foto dok. Bola.com

Namun, alumnus Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Bandung itu, menyadari memimpin laga Persib di kompetisi resmi adalah mustahil. Sebab, ia berdomisili di Bandung, basis klub itu berada.

"Meski cuma uji coba atau level fun football, sangat ingin sekali memimpin pertandingan Persib," tutur Gita.

Berbeda dengan Gita, koleganya, Deliana Iman Dwi Gita atau Adel, punya alasan lain terkait keluarga yang membuatnya tertarik jadi wasit. Pemilik lisensi C2 ini melihat sang ibunda bisa berhasil di dunia sepak bola meski bukan jadi pemain.

"Awalnya dari ibu. Dia pengawas pertandingan dan beliau menyarankan saya jadi wasit. Sebelumnya pengetahuan saya nol soal sepak bola," kata Adel.

Makin lama digeluti, Adel kian cinta dengan lapangan hijau. Menjadi wasit dianggapnya punya banyak tantangan, salah satunya kompetisi dan turnamen sepak bola putri yang jarang digelar.

"Walau jarang, saya tetap komitmen jadi wasit karena di sinilah tali persaudaraan dibangun," kata Adel.

"Saya juga punya lisensi futsal dan saya akan pertimbangkan nanti fokus ke mana. Tapi, sepertinya hati lebih ke sepak bola," timpal Gita.

 

 

Berita Terkait