Kelelahan Jadi Dalih Pelatih Madura United Usai Dikalahkan Arema

oleh Aditya Wany diperbarui 17 Sep 2018, 20:00 WIB
Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira tiba di Indonesia sejak Minggu (9/9/2018). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Malang - Rekor apik Madura United yang tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak akhirnya terhenti. Mereka terpaksa menyerah 0-2 dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin sore (17/9/2018). 

Dua gol tuan rumah dicetak oleh dua pemain yang berbeda di penghujung babak. Gol pertama hasil eksekusi penalti Makan Konate (45+3’), sementara satu gol lainnya disumbang oleh Dedik Setiawan (90’). 

Advertisement

Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira berdalih anak asuhnya dalam kondisi kelelahan sehingga harus tumbang. Madura United juga menjalani laga dengan waktu persiapan pendek, hanya tiga hari, setelah bertanding kontra Mitra Kukar, Kamis (13/9/2018). 

“Setelah beberapa pertandingan, pemain kami kelelahan. Tapi, kami telah berjuang dan bisa mengontrol emosi. Banyak kejadian di dalam lapangan. Cari peluang dan gol, tapi tidak dapat,” kata pelatih asal Brasil itu setelah pertandingan. 

Di pertandingan ini, para penggawa Laskar Sape Kerap mencatatkan jumlah peluang yang minim. Total, mereka melakukan sebanyak delapan tembakan dengan hanya tiga saja yang mengarah ke gawang. 

Meski demikian, Gomes tetap memuji kinerja Fabiano Beltrame dkk. Dia melihat semangat tinggi pada para pemainnya untuk bisa cetak gol dan menang meski gagal melakukannya. 

“Saya melihat pemain kami tetap bermain bagus dan kolektif, terutama babak kedua. Kami menciptakan beberapa peluang, kombinasi, dan skill individu. Kami sudah melakukan semuanya dan akan memperbaiki lagi,” tandasnya.

Hasil ini membuat Madura United masih menghuni posisi runner-up klasemen sementara dengan 36 poin dari 22 laga. Mereka berpotensi untuk disalip oleh Bali United yang kini di peringkat empat mengoleksi 35 poin dari 21 laga.

2 dari 2 halaman

Soal Penalti Arema

Arema FC mengalahkan Madura United 2-0, Senin (17/9/2018) di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Ada satu kejadian yang cukup menjadi sorotan jelang babak pertama selesai. Saat itu, wasit Nusur Fadilah memberikan penalti kepada Arema setelah ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Madura United. 

Dalam tayangan ulang, bek kiri Madura United, Andik Rendika Rama, terlihat menjatuhkan pemain sayap Arema, Dendi Santoso. Beberapa pemain Madura United sempat melakukan protes karena memberi penalti kepada tuan rumah. 

Terlihat wasit dikerubungi oleh pemain belakang Madura United, mulai dari kapten Fabiano Beltrame dan kiper Satria Tama. Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, pun enggan berkomentar mengenai hal ini. 

“Mereka (pemain Arema) bisa menembus pertahanan kami dan terjadi penalti. Saya tidak tahu kejadiannya seperti apa karena di posisi yang jauh. Saya tidak bisa memastikan penalti atau tidak. Saya tidak bisa berkomentar,” ucap pelatih asal Brasil itu. 

Dalam insiden itu, Dendi melakukan penetrasi setelah menyambar bola yang tidak dalam penguasaan siapapun. Gerakan cepatnya sekilas langsung disambar oleh Andik yang terlihat panik. 

Tanpa berpolemik dengan penalti, Gomes menilai pemain Arema bermain cukup bagus di pertandingan. Permainan yang ditunjukkan penggawa Singo Edan membuat mereka layak mendapat tiga poin. 

“Kami main di kandang Arema dengan tim dan pemain yang memiliki skill individu juga bagus. Kami bukan melawan tim yang sembarangan. Ini adalah tim yang berjuang untuk naik di klasemen,” imbuh Gomes. 

Hasil ini membuat Madura United masih menghuni posisi runner-up klasemen sementara dengan 36 poin dari 22 laga. Mereka berpotensi untuk disalip oleh Bali United yang kini di peringkat empat mengoleksi 35 poin dari 21 laga.

Berita Terkait