Cerita di Balik 2 Atlet Paralayang Peraih Emas Asian Games yang Selamat dari Gempa Palu

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 02 Okt 2018, 19:15 WIB
Atlet paralayang Indonesia, Jafro Megawanto, saat berlaga pada nomor ketepatan mendarat individual di Gunung Mas, Jawa Barat (21/08/2018). Tim paralayang Asian Games Indonesia sementara masih berada dalam tiga besar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Bola.com, Jakarta - Atlet paralayang Indonesia peraih medali emas Asian Games 2018, Jafro Megawanto, terhindar dari bencana gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). 

Menurut Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yuda, Jafro tidak mengikuti kejuaraan internasional bertajuk Palu Nomoni 2018. Jafro memilih absen dari kejuaraan karena mempersiapkan diri mengikuti tes CPNS 2018.

Advertisement

"Selain tes CPNS, memang setelah Asian Games banyak agenda dan jedanya singkat. Jadi tidak semua kejuaraan diikuti, apalagi Jafro saya dengar juga ikut CPNS dan dia mempersiapkan itu," kata Wayu.

Selain Jafro, atlet paralayang putri Hening Paradigma, juga selamat dari gempa. Pada waktu kejadian, Hening berada di luar hotel Roa Roa. 

"Dia sedang jalan-jalan makanya tidak di dalam hotel. Sekarang sudah diterbangkan dari Palu. Semua atlet yang selamat memang posisinya di luar hotel," katanya.

Paralayang Indonesia kehilangan empat atlet hingga Selasa (2/10/2018). Empat yang ditemukan dalam keadaan meninggal adalah Ardi Kurniawan, Franky Kowaas, Petra Mandagi, dan Glenn Montoalu. 

Tiga ofisial kejuaraan juga dinyatakan meninggal, Lauren Kowaas, yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Franky, Rahma Sauma, dan Lukman.

Sementara itu, tiga atlet masih belum ditemukan hingga Selasa siang. Mereka adalah Lee Dong-jin asal Korea Selatan, lalu Serda Fahmi, dan Reza Kambey.

Dua korban meninggal, Petra dan Glenn sudah diterbangkan ke Manado pada Senin (1/10/2018). Sementara Franky Kowaas dalam proses dipulangkan ke Manado dan Ardi Kurniawan belum ada kepastian kapan dipulangkan ke Batu, Malang, atau akan dimakamkan di Palu.

"Untuk Ardi memang sedikit kesulitan karena di sini kehabisan peti mati. Kami akan terus berkoordinasi dan mengusahakan agar jenazahnya bisa dibawa ke Batu," katanya.

Atlet yang selamat sudah dipulangkan dari Palu, termasuk atlet dari Belgia dan Singapura. Menurut keterangan Kemenpora, dari semua atlet yang selamat, satu mengalami luka di kepala akibat terkena matrial, yakni Viki.

Berita Terkait