Makna Tangisan Leani Ratri Oktila Setelah Raih Perak Asian Para Games

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 12 Okt 2018, 16:45 WIB
Pebulu tangkis Indonesia, Oktila Laeni Ratri, memeluk pebulu tangkis Cina, Cheng Hefang, usai laga final Asian Para Games di Istora, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Oktila Laeni takluk 21-19, 18-21, dan 13-21. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Tunggal putri Indonesia, Leani Ratri Okila, gagal meraih medali emas di Asian Para Games 2018. Ratri harus menyerah 1-2 atas wakil China, Hefang Cheng, dengan skor 21-19, 18-21, dan 13-21, Jumat (12/10/2018).

Advertisement

Seketika air mata Ratri tumbah. Atlet berusia 27 tahun itu tak mampu membendung air matanya ketika pertandingan dinyatakan usai. Bahkan, Ratri menolak menyambangi media yang telah menunggu komentarnya.

Pelatih Yunita Ambar Wulandari memaklumi air mata dan keengganan Ratri menghampiri awak media. Menurut Yunita, anak asuhnya itu nangis karena kecewa gagal meraih kemenangan pada final tunggal putri SL4 Asian Para Games 2018. 

"Kenapa dia menangis, karena poinnya sudah mendekati kemenangan. Jadi, ada kecewa ya mungkin iya," kata Yunita dalam konferensi pers usai pertandingan di Istora Senayan.

Leani Ratri Okila tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Sebab, Ratri masih punya peluang untuk membalaskan dendam pada Hefang Cheng pada final ganda putri SL3-SU5, Jumat (12/10/2018) sore WIB.

Pada final ganda putri Asian Para Games 2018 itu tersebut, Ratri akan berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko. Adapun Hefanf Cheng akan berpasangan dengan Hunhui Ma.

Berita Terkait