Gede Widiade: Kasus Match Fixing Harus Diusut Tuntas

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 30 Nov 2018, 21:15 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, memberikan potongan tumpeng kepada perwakilan pemain saat acara syukuran di Kantor Persija, Jakarta. Acara ini merupakan peringatan hari jadi Persija ke-90. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mengklaim match fixing (pengaturan skor) sudah biasa terjadi di Indonesia. Namun, Gede mengklaim tidak ada langkah serius dari PSSI maupun pemerintah untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Advertisement

Pernyataan Gede berlatar dugaan kasus pengaturan skor yang melibatkan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat dengan manajer Madura FC, Yanuar. Dalam acara televisi swasta, Yanuar mengklaim diming-imingi uang Rp 100-150 juta dari Hidayat andai mengalah ketika menghadapi PSS Sleman.

"Soal match fixing di Indonesia, itu sudah biasa. Namun, apakah ada buktinya? Menurut saya wartawan tidak perlu membicarakan mengenai match fixing," kata Gede dalam acara diskusi di Kemang, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

"Saya tegaskan pengaturan skor ini harus diselesaikan secara tuntas karena kerugiannya mencapai miliaran rupiah. Match fixing itu ranahnya pidana. Seharusnya kepolisian kalau bisa turun tangan langsung memberantas kasus ini. Masyarakat juga harus proaktif membuat aduan mengenai peristiwa agar match fixing bisa segera diberantas," ujar Gede.

Gede mengimbau kepada seluruh elemen untuk bersikap tegas memerangi match fixing di Tanah Air. Eks CEO Bhayangkara FC itu menganggap kasus ini mudah diselesaikan andai ada kesungguhan dari pihak terkait.

"Menurut saya, jika banyak orang sudah mengeluarkan pernyataan soal adanya kasus suap, ya tangkap saja. Kasus ini bagi saya hanya butuh waktu sebentar untuk bisa mengetahui siapa dalangnya. Tidak repot, asal ada kemauan," tutur Gede.   

Berita Terkait