Dapur Redaksi: Liputan Sembari Kulineran di Solo

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 17 Jan 2019, 19:10 WIB
Tengkleng di Pasar Gede Solo. (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Bola.com, Solo - Kota Solo dikenal sebagai salah satu surganya wisata kuliner di Indonesia. Berbagai makanan khas Solo terlalu menggiurkan untuk dilewatkan begitu saja. 

Jurnalis Bola.com, Yus Mei Sawitri, tak mau melewatkan kesempatan mencicipi deretan kuliner lezat khas Kota Bengawan ketika mendapat tugas meliput seri keempat IBL 2018-2019 di GOr Sritex Arena, Solo, pada 10-13 Januari lalu. Apalagi, dia juga sekalian pulang ke kampung halamannya. 

Advertisement

Incaran pertama saat tiba di Kota Bengawan adalah berbagai makanan tradisional yang tersedia di Pasar Gede Solo. Ada dawet telasih Bu Dermi yang legendaris, tengkleng yang lezat, serta makanan-makanan kecil seperti grontol, cenil, hingga brambang asem. 

Selat Solo, salah satu makanan khas Kota Bengawan. (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Perburuan kuliner Solo berlanjut pada hari-hari berikutnya. Bersama rekan-rekan jurnalis lain yang juga meliput IBL, Yus Mei menjajal kuliner lain seperti nasi liwet, cabuk rambak, selat solo, bestik Harjo, hingga bakmi penumping. 

Satu kuliner lain yang juga pantang dilewatkan adalah sensasi berburu gudeg ceker Bu Kasno, Margoyudan. Keunikan gudeg ini adalah jam bukanya. Gudeg Bu Kasno baru buka pada pukul 01.30 dini hari dan tutup menjelang subuh. Tapi, jangan ditanya rasanya, sungguh lezat, terutama cekernya yang empuk dan lumer di mulut. 

Ceker di Warung Gudeg Bu Kasno, Mangkuyudan, Solo. (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

"Mumpung ada agenda liputan di Solo, ya sekalian pulang kampung dan kulineran. Makanan Solo itu ngangenin, pas di lidah, jarang bisa ditemui di Jakarta. Selain itu, juga murah. Rugi kalau ke Solo tidak sekalian kulineran," kata Yusmei. 

Jadi, kalau pengin mencari kuliner yang lezat, nendang, dan tak menjebol kantong, buruan deh mampir ke Solo!