Bos PSS Diperiksa Satgas Antimafia Bola

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 05 Apr 2019, 06:15 WIB
CEO PSS, Soekeno (kanan) bersama Miftah Maulana Habiburohman (Gus Miftah). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Jakarta - Bos PSS Sleman, Soekeno, memenuhi panggilan penyidik satgas antimafia bola di Jakarta, Kamis (4/4/2019). Pria yang menjabat sebagai CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS) ini diperiksa bersama pelatih Seto Nurdiyantoro, mantan manajer Sismantoro, dan asisten manajer Dewanto Rahadmoyo, sebagai saksi atas dugaan pengaturan skor di Liga 2 musim 2018.

Pemeriksaan berlangsung selama tiga jam mulai dari pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB. Dalam pemeriksaan tersebut, pria kelahiran Malang ini mendapatkan sembilan pertanyaan dari penyidik.

Advertisement

Usai menjalani pemeriksaan, Soekeno mengaku mendapat beberapa pertanyaan terkait dengan penetapan Hidayat dan Vigit Waluyo sebagai tersangka. Dalam pemeriksaannya, Soekeno tidak dipertemukan dengan sosok Hidayat dan Vigit Waluyo.

"Saya jelaskan belum pernah ketemu dan tidak mengenal mereka (Hidayat dan Vigit Waluyo). Saya juga jelaskan kalau kami tidak pernah bermain pengaturan skor seperti itu," terang Soekeno.

"Saya diperiksa sebagai saksi kasus Hidayat dan Vigit Waluyo. Tadi ada sekitar tujuh sampai sembilan pertanyaan, dan sekaligus saya mengatakan tidak pernah bertemu ataupun kenal yang namanya Hidayat atau Vigit Waluyo," ungkap Soekeno.

Kepolisian sebelumnya telah menetapkan mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat, sebagai tersangka pada 21 Februari 2019. Hidayat diduga melakukan penyuapan untuk merekayasa hasil pertandingan laga Madura FC kontra PSS Sleman.

Dugaan pengaturan skor pertandingan antara Madura FC dan PSS Sleman sempat dibongkar dalam sebuah program televisi oleh manajer Madura FC, Januar Herwanto, dan menjadi sorotan publik jauh sebelum kepolisian menetapkan tersangka skandal pengaturan skor. Hidayat kemudian mengundurkan diri dari jabatan Exco PSSI.