Harapan Pelatih Persebaya untuk Ketua Umum Baru PSSI

oleh Aditya Wany diperbarui 08 Okt 2019, 18:45 WIB
Wolfgang Pikal, pelatih Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - PSSI bakal memasuki masa pergantian jabatan ketua umum, wakil ketuan umum, serta Komite Eksekutif (Exco) pada akhir tahun ini. Komite Pemiliihan (KP) PSSI telah menerima beberapa nama yang mendaftarkan diri sebagai ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif.

11 nama masuk sebagai calon ketua umum PSSI. Mereka adalah Arif Putra Wicaksono, Aven S. Hinelo, Benhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemi Francis, La Nyala Mattaliti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.

Advertisement

Pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal, ikut mengomentari pemilihan yang akan digelar pada 2 November 2019 itu. Meski berpaspor Austria, Pikal telah lama berkecimpung di sepak bola Indonesia, termasuk dengan menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.

"Saya tidak ikut campur dalam hal itu sebetulnya. Tapi, saya berharap ketua umum PSSI yang baru punya kemampuan. Tidak terlalu tahu teknis permainan sepak bola, tapi harus tahu cata memimpin organisasi," ujar Pikal.

"Dia harus punya jaringan yang luas dan bisa mendapat uang dari sponsor. Relasi yang baik bisa dilakukan dengan kerja sama dengan pemerintah untuk membantu sepak bola Indonesia," imbuh pelatih berusia 51 tahun itu.

Dalam beberapa kesempatan, Pikal kerap melontarkan kritik terkait penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2019. Ia kerap mengeluhkan jadwal yang terlalu padat dan bertabrakan dengan agenda Timnas Indonesia, sama seperti pelatih kontestan Liga 1 lainnya.

2 dari 2 halaman

Pembinaan Pemain Muda

PSSI akan menggelar KLB Pemilihan pad 2 November 2019.

Hal lain yang menjadi sorotan Pikal adalah upaya pembinaan pemain muda dan edukasi untuk pelatih. Dua hal itu sekarang mulai berjalan lewat Elite Pro Academy dan upaya menyelenggarakan kursus kepelatihan.

"Pelatih Indonesia harus lebih terkualifikasi dan lebih pintar. Anak-anak juga perlu pembinaan yang lebih bagus dari latihan dan kompetisi, infrastruktur latihan juga perlu. Saya harap semua jadi lebih baik," tuturnya.