3 Fakta Menarik Setelah Timnas Brasil Dipaksa Bermain Imbang Melawan Nigeria

oleh Ario Yosia diperbarui 14 Okt 2019, 21:00 WIB
Neymar mencetak satu gol plus satu assist saat Timnas Brasil ditahan 2-2 Kolombia pada laga uji coba di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, Sabtu (7/9/2019). (AFP/RHONA WISE)

Bola.com, Jakarta - Laga menarik tersaji saat Timnas Brasil menantang Nigeria di Stadion Nasional Singapura pada Minggu (13/10/2019) malam. Pada laga tersebut, tim samba tidak mampu meraih kemenangan setelah ditahan Nigeria 1-1.

Timnas Brasil harus tertinggal terlebih dahulu melalui gol yang dipersembahkan Joe Aribo setelah memanfaatkan umpan dari Moses Simon pada menit ke-35. Keunggulan satu gol Nigeria bertahan hingga paruh laga.

Advertisement

Memasuki paruh kedua laga, Brasil semakin gencar melakukan serangan. Alhasil, tim Samba mampu menyamakan kedudukan setelah Casemiro mencetak gol pada menit ke-48. Setelah gol dari Casemiro, tidak ada kedua tim tidak mampu menceploskan bola ke dalam gawang. Skor 1-1 untuk kedua tim bertahan hingga akhir laga.

Laga ini adalah yang pertama sejak pertemuan terakhir kedua tim pada tahun 2003. Tim Samba mampu mengalahkan tim Super Elang dengan tiga gol tanpa balas pada pertandingan pembukaan Stadion Nasional Abuja.

Pascalaga yang tersaji semalam, terdapat beberapa fakta yang menarik untuk diulas. Berikut tiga fakta menarik pasca laga Timnas Brasil menghadapi Nigeria yang disadur dari Sportskeeda:

2 dari 4 halaman

Neymar cedera (lagi)

Penyerang Brasil, Neymar berusaha mengontrol bola dari kawalan tiga pemain Senegal pada pertandingan persahabatan di Stadion Nasional di Singapura (10/10/2019). Brasil bermain imbang dengan Senegal 1-1. (AFP Photo/Roslan Rahman)

Dalam dua tahun terakhir, Neymar kerap mengalami cedera. Total sudah delapan bulan yang dilewatkan Neymar dalam dua tahun terakhir karena cedera.

Sebelum menghadapi Nigeria, Neymar sudah mengalami dua kali cedera selama tahun 2019. Cedera pertama dialami eks bomber Barcelona tersebut saat PSG menang 2-0 atas Strasbourg di Coup de France pada Januari 2019. Setelah itu, Neymar kembali mengalami cedera saat Brasil menghadapi Qatar sebelum Copa Amerika bergulir Juni lalu. Cedera tersebut membuat Neymar gagal tampil bersama Brasil pada pagelaran Copa Amerika di rumah sendiri.

Semalam, Neymar hanya mampu tampil selama 10 menit setelah mengalami cedera hamstring. Namun, cedera yang dialami Neymar tidak terlalu serius.

3 dari 4 halaman

Brasil kembali gagal raih kemenangan

Striker Timnas Brasil, Gabriel Jesus berpose bersama penggemar saat merayakan gelar juara Copa America 2019 setelah mengalahkan Peru pada partai final di Maracana Stadium, Senin (8/7/2019) dini hari WIB. Brasil sukses mengangkat trofi Copa America 2019 usai mengalahkan Peru 3-1. (Juan MABROMATA/AFP)

Sejak menjuarai Copa Amerika, Brasil tidak pernah sekalipun meraih kemenangan. Anak asuh Tite sudah melewati empat pertandingan persahabatan dengan rincian tiga hasil imbang dan satu kali kekalahan.

Selama menjalani dua kali pertandingan di Singapura, Brasil hanya mampu menahan imbang Senegal dan Nigeria dengan skor identik 1-1. Sementara itu, Brasil meraih hasil yang cukup buruk pada laga persahabatan yang digelar September lalu. Brasil hanya mampu menahan imbang Kolombia dengan skor 2-2 dan ditaklukkan Peru dengan skor 0-1.

4 dari 4 halaman

Masa depan cerah Tim Super Elang

Timnas Brasil saat meladeni Peru di California, Amerika Serikat dalam laga persahabatan (AFP/Mark Ralston)

Nigeria adalah salah satu negara yang ditakuti di pesepak bolaan Afrika. Nigeria telah meraih tiga kali gelar juara Piala Afrika sepanjang sejarah.

Setelah memenangi Piala Afrika edisi 2013, tim Super Elang tidak mampu lolos ke putaran final di dua edisi berikutnya. Pada akhirnya, Nigeria mampu menembus putaran final Piala Afrika pada edisi 2019. Pada edisi tersebut, Nigeria keluar sebagai peringkat ketiga.

Nigeria telah mulai menunjukan peningkatan setelah diarsiteki Gernot Rohr. Timnas Nigeria membuktikannya dengan menahan imbang Brasil 1-1.

Tim Super Elang memiliki sejumlah pemain berbakat yang menghiasi skuat. Victor Osimhen menjadi mesin gol bagi Lille di Ligue 1, sedangkan Wilfred Ndidi tangguh menjaga lini tengah Leicester City di Premier League. Pemain muda lainnya seperti Samuel Chukwueze (Villarreal), Dennis Emmanuel (Club Brugge), dan Samuel Kalu (Bordeaux) juga menampilkan penampilan memukau di Eropa.

Nigeria telah mengalami masa kejayaan di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan Olimiade 1996 di Atlanta. Sekarang, tim Super Elang sedang menunjukan bahwa mereka memiliki masa depan yang cerah dengan pemain muda yang ada. (Tegar Juel)

Sumber: Sportskeeda