Polisi DIY Bakal Kaji Ulang Perizinan Laga PSIM

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 22 Okt 2019, 06:00 WIB
Pertandingan sengit antara PSIM Yogyakarta menjamu rival abadinya, Persis Solo, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Yogyakarta - Buntut kericuhan suporter PSIM Yogyakarta membuat Kepolisian DIY bakal mengkaji ulang perizinan laga. Kepolisian akan membahas permasalahan tersebut dengan penpel pertandingan dan pemerintah daerah.

Seperti diketahui, terjadi bentrok suporter saat PSIM menjamu seteru abadinya Persis Solo, pada laga pamungkas penyisihan Grup Timur Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019).

Advertisement

Kericuhan yang dilakukan suporter PSIM terjadi pada menit-menit akhir pertandingan. Injury time yang disediakan selama lima menit, hanya berjalan dua menit, karena penonton masuk ke lapangan dan menyerang tim tamu saat menuju ke ruang ganti.

Polisi harus menembakkan gas air mata demi mengurai kericuhan yang sudah merembet ke luar Stadion. Suporter yang tak terkendali merusak sejumlah kendaraan yang terparkir di luar. Bahkan, dua mobil dinas Polresta Yogyakarta dibakar massa dan dalam keadaan terbalik.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini, memastikan bakal melakukan evaluasi total pasca-peristiwa memalukan di Stadion Mandala Krida tersebut. Termasuk perizinan pertandingan PSIM ketika akan bermain di Yogyakarta, setelah laga yang dimenangkan Persis Solo dengan skor 3-2.

"Selanjutnya akan kami hitung dan peristiwa ini akan dievaluasi. Segera kami akan berbicara dengan Panpel dan pemerintah daerah maupun Provinsi," ungkap Kombes Pol Armaini, Senin (21/10/2019) petang.

Polisi masih merinci berapa jumlah kendaraan yang jadi sasaran perusakan dan pembakaran di dalam kompleks Stadion. Awak media yang berusaha mengambil foto atau video peristiwa itu cukup kesulitan, karena diintimidasi sejumlah suporter.

Dalam laga yang disaksikan 17.500 penonton itu tak dihadiri suporter Persis Solo. Sebelumnya, Panitia pelaksana pertandingan juga mengatakan jika duel tersebut mendapat pengamanan dari 1000 personel gabungan kepolisian dan TNI.

 

2 dari 2 halaman

Merusak Citra Yogyakarta

Benda-benda berserakan di area Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, menjelang kerusuhan terjadi. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

PSIM Yogyakarta harus menyudahi kompetisi Liga 2 2019 dengan gagal melaju ke babak delapan besar. Kekalahan dari Persis membuat PSIM finis di urutan tujuh Grup Timur dengan nilai 27.

Kapolresta berpendapat buntut peristiwa pertandingan PSIM melawan Persis membuat kecewa banyak pihak, dan telah mencoreng citra Yogyakarta. Terutama Stadion Mandala Krida yang masuk dalam nomine venue untuk calon tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Ini sangat disayangkan, karena ini stadion baru dan akan ada agenda pertandingan internasional," tegasnya.