Teknologi VAR di Premier League Hanya Dipakai Semusim Saja?

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 23:30 WIB
Teknologi VAR ketika digunakan West Ham saat melawan Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion London, London, Sabtu (10/8). West Ham kalah 0-5 dari City. (AFP/Ian Kington)

Jakarta - Pemakaian VAR di Premier League ternyata menimbulkan kontroversi musim ini. Bahkan ada yang mengusulkan VAR dihapus agar tidak terjadi kebingungan di lapangan.

Suara-suara protes pun tak lagi terbendung. Misalnya protes Chelsea ketika Jorginho dianggap melanggar Gerard Deulofeu dalam kotak penalti, insiden ketiak Firmino yang offside, atau intervensi VAR untuk handball Delle Alli dan pelanggaran Yerry Minta pada duel Everton 1-1 Tottenham.

Advertisement

VAR seharusnya membantu wasit membuat keputusan lebih adil, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Ketika wasit membuat satu keputusan dan VAR berkata sebaliknya, wasit-wasit Liga Inggris cenderung enggan mengubah keputusan mereka.

Hal-hal seperti inilah yang menjadi sumber masalah, menumpuk perlahan-lahan. Musim ini adalah musim debut VAR di Liga Inggris, jelas bakal ada beberapa kekurangan. Namun, yang paling kentara adalah perbedaan utama penggunaan VAR.

Di Premier League, wasit utama yang ada di lapangan tidak bisa melihat tayangan ulang secara langsung. Dia hanya mendengar keputusan wasit VAR yang berada di ruangan khusus.

Proses seperti ini rawan cacat, bakal ada banyak keputusan yang tidak adil. Penonton layar kaca tentu bisa melihat situasinya lebih jelas dan membuat penilaian sendiri.

Perjalanan VAR di Premier League ini tak luput dari perhatian analis Sky Sports, Jamie Carragher. Eks Liverpool ini dahulu menyuarakan dukungannya untuk VAR, tapi sekarang mulai berubah pikiran.

 

2 dari 2 halaman

Komentar Carragher

Wasit Jerman, Deniz Aytekin, mengecek layar VAR (Video Assistant Referee) pada laga persahabatan antara Inggris versus Italia di London, 27 Maret 2018. (AFP/Ian Kington)

"Saya tidak pernah mendukung VAR sepenuhnya. Saat itu saya merasa VAR harus diberi kesempatan dan entah mengapa saya mendorong penggunaan VAR karena banyak orang yang menolaknya," ujar Carragher.

"VAR didatangkan untuk membantu permainan, maksud saya bukan hanya pemain di lapangan, melainkan juga suporter, analis, dan pemilik klub."

Kini, setelah melihat kesalahan-kesalahan VAR, Carragher mulai kehabisan alasan untuk terus membela teknologi tersebut. Dia yakin Liga Inggris harus memperbaiki cara penggunaan VAR atau menghapusnya sekalian.

"Sekarang saya melihat VAR dan berpikir bahwa saya tidak lagi bisa membelanya. Sebenarnya saya justru lelah mendengar komplain orang-orang perihal VAR," ujar Carragher.

"Sayangnya, saya tidak punya alasan untuk menyerang balik mereka, sebab inti penggunaan VAR adalah untuk membantu wasit [tapi justru menyulitkan]."

 

Sumber asli: Sky Sports

Disadur dari: Bola.net/Liputan6.com (Richard Andreas/Adyaksa Vidi, published 4/11/2019)

Berita Terkait