11 Bek Menakjubkan dan Super Tangguh pada Era 1990-an

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 14 Mei 2020, 09:30 WIB
2. Paolo Maldini (AC Milan) - Saat sang legenda memutuskan untuk pensiun, saat itu pula nomor tiga diistirahatkan. Persembahan 26 trofi untuk klub kota Milan itu membuat I Rossoneri layak memberikan penghormatan tinggi untuknya. (AFP/Emilio Andreoli)

Bola.com, Jakarta - Sepak bola era 1990-an memiliki romantika spesial yang tak bakal lekang dari hati para pencinta olahraga si kulit bundar itu. Meski dekade demi dekade terus berganti, sepak bola era 1990-an masih memiliki tempat tersendiri dalam kenangan.  

Banyak pemain hebat yang bersinar pada era tersebut, terutama yang berkiprah di kub-klub raksasa Eropa. 

Advertisement

Berderet striker dan gelandang-gelandang tangguh unjuk gigi pada periode tersebut. Begitu juga dengan para defender, yang dikenal tak punya kompromi dan tangguh. 

Sejarah mencatat banyak bek yang super tangguh dan berpenampilan menakjubkan memanjakan fans dengan aksi-aksinya pada era 1990-an. Sebut saja satu di antaranya adalah Paolo Maldini. 

Paolo Maldini dikenal sebagai pemain yang sangat loyal dan hanya membela AC Milan sepanjang kariernya. Kesetiaan bukan satu-satunya keistimewaan Maldini. 

Dia juga dikenal sebagai bek top yang bisa membuat barisan penyerang tim lawan jeri. 

Selain Paolo Maldini, masih banyak bek-bek tangguh lagi yang bersinar pada era 1990-an. Berikut beberapa di antaranya.  

 

2 dari 12 halaman

1. Roberto Carlos

Roberto Carlos adalah pemain asing dengan penampilan terbanyak bersama Real Madrid di La Liga. Selama 11 tahun, Carlos telah bermain sebanyak 370 partai La Liga berbanding 244 partai milik Cristiano Ronaldo. (www.squawka.com)

Roberto Carlos total bermain dalam 527 pertandingan untuk Real Madrid, membuatnya menjadi satu di antara bek kiri terbaik dalam sejarah sepak bola. 

Pemain asal Brasil itu juga dikenal sebagai spesialis tendangan bebas, dengan sepakan yang sekencang roket. Carlos menyudahi kariernya di Real Madrid dengan mengantongi empat trofi La Liga dan tiga gelar Liga Champions. 

Roberto Carlos juga mencatatkan 125 pertandingan untuk Timnas Brasil. Dia membantu Timnas Brasil menjuarai Piala Dunia 2002, Piala Konfederasi, dan Copa America. 

 

 

 

3 dari 12 halaman

2. Paolo Maldini

Bek AC Milan, Paolo Maldini mengontrol bola saat bertanding melawan Empoli di San Siro Stadium 21 Oktober 2007. Maldini telah meraih tujuh scudetto dan lima gelar Piala Champions/Liga Champions. (AFP Photo/Damien Meyer)

Paolo Maldini disebut-sebut sebagai salah satu bek terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola. Dia dua kali menempati urutan ketiga pada penghargaan Ballon d'Or, pada 1994 dan sembilan tahun berselang. 

Paolo Maldini sepanjang kariernya hanya membela AC Milan. Dia tampil sangat konsisten bersama Rossoneri. Selama menjadi kapten AC Milan, dia membantu klub memenangi lima gelar Liga Champions dan tujuh gelar Serie A. 

 

4 dari 12 halaman

3.  Tony Adams

Arsene Wenger dan Tony Adams saat menjuarai Premier Leauge pada 1998. (doc. Arsenal)

Tony Adams adalah legenda Arsenal. Dia menjadi bek tengah andalan The Gunners selama 22 tahun, selama 14 tahun di antaranya berperan sebagai kapten tim. 

Dia masih menjadi satu-satunya kapten dalam sejarah Premier League yang bisa memenangi tiga titel dalam tiga dekade berbeda. Saking identiknya dengan The Gunners, dia dijuluki sebagai "Mr Arsenal". 

 

  

 

 

5 dari 12 halaman

4. Ronald Koeman

Ronald Koeman, tipikal sweeper kesukaan Johan Cruyff, bakatnya dipoles saat masih bermain di Ajax. Ketika Cruyff memutuskan untuk hijrah ke Barcelona, pria yang kini melatih Southampton itu turut diajak bergabung. (Bola.com/www.itv.com)

Ronald Koeman direkrut Barcelona pada 1989 dan menjadi bagian "Dream Team" di era Johan Cryuff. Dia tercatat mencetak 102 gol selama enam musim memperkuat Barcelona, termasuk gol yang membawa El Barca memenangi Piala Champions pada 1992. 

Pemain asal Belanda itu mengoleksi lima gelar liga domestik Spanyol, tiga kali juara Piala Super Spanyol, dan sekali kampiun Piala Spanyol. Dia masih memegang rekor di La Liga sebagai pemain yang mencetak gol dengan tendangan penalti 25 kali beruntun. 

 

6 dari 12 halaman

5. Cafu

Cafu - Brazil (AFP)

Cafu dikenal sebagai salah satu full-back terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola. Cafu ikut mengantar Brasil meraih dua titel Piala Dunia, dua gelar Copa America, dan satu Piala Konfederasi. 

Dia tercatat membukukan 142 penampilan bersama Timnas Brasil. Sang pemain dikenal dengan gaya khasnya menyisir sisi lapangan lawan, kemudian memberikan umpan silangnya yang mematikan kepada rekan-rekannya di kotak penalti. 

 

7 dari 12 halaman

6. Alessandro Nesta

Alessandro Nesta - Pemain yang menjadi legenda AC Milan dikenal kehebatan duetnya bersama Maldini. Nesta sebagai menjadi salah satu bek tengah terbaik yang pernah dimiliki Italia. (AFP/Olivier Morin)

Alessandro Nesta memperkuat Timnas Italia lebih dari satu dekade. Dia ambil bagian dalam tiga Piala Dunia dan mencatatkan 78 caps. Selama itu, Nesta menyuguhkan keahliannya sebagai defender tangguh. 

Nesta menyudahi kariernya dengan torehan tiga titel Serie A, dua trofi Liga Champions, serta tiga gelar Copa Italia bersama Lazio dan AC Milan.  

 

 

8 dari 12 halaman

7. Lothar Matthaeus

Gelandang Jerman Barat, Lothar Matthaeus (kiri) dan Pierre Littbarski merayakan kemenangan atas Argentina 1-0 di Final Piala Dunia Roma 1990, (8/7/1990). (AFP PHOTO)

Lothar Matthaeus dikenal sebagai bek yang komplet dan sangat tangguh saat puncak permainannya. Pemain berkebangsaan Jerman tersebut mencetak 100 gol dalam 410 penampilan untuk Bayern Munchen. 

Meskipun sempat pindah ke Inter Milan, dia kembali ke Bayern Munchen dan menikmati delapan musim lagi di sana. Dia mengoleksi gelar Bundesliga, dua Piala Jerman, dan Piala UEFA 1996. 

Lothar Matthaeus juga hampir dua dekade memperkuat Timnas Jerman, termasuk menjadi kapten saat menjuarai Piala Dunia 1990. Dia memenangi Ballon d'Or pada tahun yang sama.  

 

9 dari 12 halaman

8. Laurent Blanc

Laurent Blanc (Bek Tengah) - Pemain asal Prancis ini memperkuat lini pertahanan Old Trafford pada tahun 2001-2003.(AFP/Robin Parker)

Laurent Blanc pernah mencicipi berkarier di beberapa klub top Eropa, termasuk Barcelona, Marseille, Inter Milan, dan Manchester United. 

Dia juga menjadi sosok penting saat Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Dalam beberapa tahun terakhirnya dengan Manchester United, Blanc membukukan 75 caps dan mencetak empat gol. Dia juga membantu Setan Meraih meraih trofi Premier League pada tahun terakhirnya sebagai pemain. 

 

10 dari 12 halaman

9. Jaap Stam

3. Jaap Stam (Bek Tengah) - Pemain asal Belanda ini menjadi bek andalan Manchester United selama tiga musim pada tahun 1998-2001. (AFP/Adrian Dennis)

Jaap Stam pernah dinobatkan sebagai bek terbaik Liga Champions dua musim beruntun. Pemain asal Belanda itu pernah merumput di beberapa klub ternama Eropa, termasuk Manchester United, Lazio, AC Milan, dan Ajax.

Salah satu pencapaian terbaik Stam saat bersama Manchester United pada akhir-akhir era 1990-an, dengan memenangi tiga gelar Premier League, Piala FA, dan trofi Liga Champions 1998-1999. 

 

11 dari 12 halaman

10. Javier Zanetti

Javier Zanetti (Inter Milan) - Kapten Nerazzurri saat meraih Treble Winner musim 2009/10 itu layak mendapatkan penghargaan dari klub. Selain nomor empat dipensiunkan, ia juga diberi jabatan wakil presiden Inter Milan. (AFP/Christophe Simon)

Bek asal Argentina tersebut membukukan 858 penampilan bersama Inter Milan. Dia menjadi kapten Inter Milan selama 13 dari 19 musimnya di sana. Javier Zanetti menjadi pemain yang paling banyak bermain untuk Inter Milan. 

Dia bukan hanya lama membela Inter, tapi juga mempersembahkan berbagai gelar, seperti Liga Champions, Piala UEFA, lima gelar Serie A, empat titel Copa Italia, empat piala Super Copa Italia, dan satu Piala Dunia Antarklub. 

  

12 dari 12 halaman

11. Franco Baresi

Legenda_AC Milan_Franco Baresi (Bola.com/Adreanus Titus)

Franco Baresi sudah membangun kesuksesan sejak era 1980-an. Bek Italia tersebut masih bertaji pada era 1990-an, dengan membawa AC Milan meraih empat gelar liga, dan trofi Liga Champions pada 1994. 

Dia juga membantu Timnas Italia menjuarai Piala Dunia 1982, menempati peringkat ketiga pada 1990, dan jadi runner up pada 1994. 

Sumber: Soccergator