7 Transfer Paling Membingungkan dan Tak Masuk Akal dalam Sejarah: Kok Bisa Mereka Pindah ke Klub Tersebut?

oleh Ario Yosia diperbarui 29 Mei 2020, 10:41 WIB
Kevin-Prince Boateng (Barcelona), Nicklas Bendtner (Juventus), Carlos Tevez (West Ham) (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Jika dalam kondisi normal tanpa pandemi virus corona, periode bulan Juni-September bakal jadi masa tersibuk bagi klub-klub Eropa. Jendela bursa transfer musim panas Benua Biru  selalu menarik untuk dinanti. Perpindahan sejumlah pesepak bola top dengan mahar mahal biasanya terjadi di sini.

Dalam bursa transfer terkadang menghadirkan berbagai cerita yang unik dan tak terduga. Transfer janggal tersebutlah yang terkadang masuk dalam kategori aneh.

Advertisement

Bisanya para klub mendatangkan pemain yang tak disangka-sangka atau tidak terlalu dibutuhkan karena mempunyai stok pemain banyak. Alhasil, transfer pemain tersebut dianggap sia-sia.

Siapa saja pemain serta klub yang pernah melakukan transfer aneh? Berikut ini Bola.com merangkum dari Give Me Sports 5 transfer pemain paling aneh dalam sejarah.

 

Video

2 dari 7 halaman

Roberto Mancini ke Leicester

Pelatih Zenit St Peterseburg, Roberto Mancini, mengaku tertarik untuk menjadi pelatih Paris Saint-Germain menggantikan Unai Emery. (AFP/Olga Maltseva)

Eks pelatih Manchester City, Roberto Mancini melakoni debut di Premier League sebagai pemain saat berusia 36 tahun. Kala itu, Mancini bergabung dengan Leicester City.

Umurnya yang sudah tak muda lagi membuatnya tak bisa bermain selama 90 menit. Alhasil, Mancini hanya mencatatkan tiga penampilan bersama The Foxes sebelum gantung sepatu.

3 dari 7 halaman

Javier Mascherano dan Carlos Tevez ke West Ham United

Javier Mascherano dan Carlos Tevez saat bergabung dengan West Ham United pada musim 2007. (Mirror).

Javier Mascherano dan Carlos Tevez bisa dibilang pemain yang masuk kategori bintang. Kedua termasuk pemain berbakat dari Amerika Selatan.

Namun, Javier Mascherano dan Carlos Tevez secara mengejutkan bergabung dengan klub papan tengah Premier League, West Ham United.

Setelah itu, Tevez akhirnya bermain untuk klub besar seperti Juventus, Manchester United. Sementara Mascherano membela Liverpool dan Barcelona.

4 dari 7 halaman

Nicklas Bendtner ke Juventus

Nicklas Bendtner (AP)

Nicklas Bendtner pernah dianggap sebagai satu di antara pemain muda Arsenal paling potensial. Hal itu ia buktikan saat mencetak 14 gol pada musim 2008-2009.

Namun, seiring berjalannya waktu performanya terus menurun dan kerap melakukan hal konyol serta kontroversial. Menariknya hal tersebut tak menjadi perhatian Juventus.

Nyonya Tua pernah mendatangkan Nicklas Bendtner pada musim 2012-2013. Saat merekrut Nicklas Bendtner, Bianconeri sudah memiliki empat penyerang, yakni Mirko Vucinic, Nicolas Anelka, Fabio Quagriarella, dan Alessandro Matri.

Selama berkostum Juventus Bendtner hanya mencatatkan 9 penampilan. Kendati minim bermain, Bendtner justru ikut merasakan gelar Scudetto yang diraih Juventus.

5 dari 7 halaman

Kevin-Prince Boateng ke Barcelona

Barcelona resmi mengumumkan Kevin-Prince Boateng sebagai rekrutan anyara pada bursa transfer Januari 2019. (AFP/Lluis Gene)

Kedatangan Kevin-Prince Boateng ke Barcelona pada bursa transfer musim dingin 2019 bisa dibilang mengejutkan. Hampir tak ada rumor yang menyebutkan sang pemain akan merapat ke Camp Nou.

Transfer tersebut dianggap aneh karena masa keemasan Kevin-Prince Boateng dianggap sudah berakhir. Puncak karier Kevin-Prince Boateng ialah saat merasakan gelar Serie A bersama AC Milan pada 2010-2011.

Setelah itu, Kevin-Prince Boateng memperkuat klub seperti Sassuolo dan Schalke 04. Saat ini, pemain asal Ghana itu bermain untuk klub Serie A, Fiorentina.

6 dari 7 halaman

Julio Cesar ke Queens Park Rangers

Kiper Brasil, Julio Cesar dan Dante tampak lesu usai ditaklukkan Jerman pada laga semifinal Piala Dunia 2014 di Stadion The Mineirao (8/7/2014). Jerman menang 7-1 atas Brasil. (AFP/Gabriel Bouys)

Julio Cesar bisa dibilang merupakan satu di antara kiper sukses asal Brasil. Julio Cesar pernah merasakan gelar Liga Champions bersama Inter Milan pada 2010.

Tak hanya itu, ia kerap menjadi penjaga gawang utama Brasil, terutama saat Piala Dunia. Namun, kesuksesan tersebut tak berlanjut saat Julio Cesar secara mengejutkan pindah ke klub asal Inggris, Queens Park Rengers.

Menariknya, QPR harus terdegradai ke kasta kedua liga Inggris saat Julio Cesar memperkuat klub tersebut. Setelah QPR degradasi, Julio Cesar hengkang ke Toronto FC sebelum bergabung dengan Benfica.

7 dari 7 halaman

Juninho Paulista ke Middlesbrough

Legenda Timnas Brasil Juninho Paulista, Edilson dan Denilson (ki-ka) merayakan kemenangan di Sao Luis, Brasil. Edilson, salah satu dari 11 orang yang didakwa dengan kasus penipuan, pemalsuan dokumen publik, korupsi dan pencucian uang. (AFP/ANTONIO SCORZA)

Banyak yang tak menyangka, pemain yang cukup dikenal dengan tendangan bebasnya, Juninho, justru memilih klub seperti Middlesbrough. Padahal, ada klub lain, yakni Sao Paolo yang juga berminat meminangnya.

 

Berita Terkait