Bola.com, Roma - Tim-tim bergerak cepat menuju deadline day bursa transfer yang akan berakhir pada Senin (05/10/2020) waktu Eropa. Di antaranya AS Roma.
I Giallorossi memutuskan untuk meminjam winger muda mereka, Justin Kluivert ke tim RB Leipzig. Anak dari legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert ini memang gagal tembus tim utama sejak didatangkan AS Roma pada musim panas 2018.
Padahal tim rival sekota Lazio ini berinvestasi cukup tinggi untuk Justin yang masih berusia 21 tahun. AS Roma merekrut Justin dengan kocek 17,25 juta euro plus bonus dari Ajax Amsterdam.
Namun sampai sekarang, ia hanya membukukan sembilan gol dan 10 assists dari 68 penampilan bersama AS Roma. Oleh karena itulah, tim memutuskan untuk menyekolahkan sang winger ke RB Leipzig, tim yang dikenal bersahabat untuk pemain muda.
AS Roma pun tidak butuh waktu lama untuk menemukan pengganti Justin Kluiverts. Sosoknya bahkan sudah tidak asing dengan tim. Siapa sosok itu? Yuk scroll ke bawah.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Stephan El Shaarawy
Ya, mengutip Sky Sport, AS Roma dikabarkan selangkah lagi merekrut Stephan El Shaarawy juga dengan opsi pinjaman dari tim Liga China, Shanghai Shenhua.
El Shaarawy mencetak 140 gol dari total 139 pertandingan bersama AS Roma sepanjang Januari 2016 sampai Juni 2019. The Paraoh-julukan sang pemain ingin merumput lagi di Italia agar bisa dipantau secara dekat oleh allenatore Gli Azzurri, Roberto Mancini.
Sebelum kabar kembalinya El Shaarawy ke AS Roma muncul, pemain berusia 27 tahun ini memang sempat melakukan negosiasi dengan tim rival sekota AS Roma, Lazio dan juga Juventus.
Tapi kini dikabarkan dengan kepergian Justin Kluivert ke RB Leipzig, AS Roma selangkah lagi bisa meminjam El Shaarawy.
Sumber: Football Italia
Baca Juga
Ferarri Sempat Bikin Timnas Indonesia U-23 Unggul atas Uzbekistan, tapi Digagalkan VAR: Kenapa Ya?
Hasil Babak 1 Semifinal Piala Asia U-23: Gagal Dapatkan Penalti, Timnas Indonesia U-23 Masih Remis Lawan Uzbekistan
Babak Pertama Semifinal Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 Dihujani Serangan 7 Hari 7 Malam Uzbekistan