Franco Morbidelli Bicara Peran Penting Valentino Rossi dalam Karier dan Beruntung Pernah Belajar dari Mendiang Marco Simoncelli

oleh Hendry Wibowo diperbarui 25 Jan 2021, 06:45 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, menjuarai balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020). (AFP/Lluis Gene)

Bola.com, Jakarta - Franco Morbidelli merupakan salah satu sosok pembalap paling beruntung. Dalam perjalanan kariernya, ia pernah belajar dari dua pembalap hebat asal Italia: Valentino Rossi dan Marco Simoncelli.

Nama pertama bahkan sangat menarik. Valentino Rossi merupakan mentor sekaligus orang paling berjasa dalam kariernya.

Advertisement

Namun pada MotoGP 2021, Franco Morbidelli akan menjadi rekan setim Valentino Rossi di tim satelit Petronas Yamaha SRT. Franco Morbidelli bisa dibilang murid pertama Valentino Rossi di akademi balap, VR46 yang secara resmi didirkan pada tahun 2013.

Karena faktanya, jauh sebelum itu, sosok Franco Morbidelli sudah bertemu Valentino Rossi. "Saya bertemu Vale ketika saya berusia 13 tahun," kenang runner-up MotoGP 2020 itu dalam wawancara dengan Dainese.

"Saya mulai berlatih di treknya sekitar tahun 2009. Pertama dimulai dengan latihan di lintasan, kemudian di gym."

"Lalu ia ingin membantu saya di sisi manajemen juga. Itu perlahan meningkat, selangkah demi selangkah," jawab Morbidelli menceritakan betapa pentingnya sosok Valentino Rossi dalam kariernya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Kagumi Marco Simoncelli

Marco Simoncelli. (AFP/Vincenzo Pinto)

Selain mengagumi sosok Valentino Rossi, Franco Morbidelli juga angkat topi dengan pembalap asal Italia lainnya, Marco Simoncelli.

Sebelum meninggal dunia pada balapan MotoGP Malayia 2011, Marco Simoncelli dikenal dekat dengan Valentino Rossi. Keduanya sering berlatih bersama dan Franco Morbidelli muda jadi salah satu yang ikut serta.

"Saya sangat senang bisa berlatih dengan Vale dan Sic (panggilan Simoncelli). Itu menyenangkan. Saya ingin belajar dari mereka. Saya ingin melihat apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka bekerja di trek," kata Morbidelli.

"Sangat menyenangkan melihat dua pembalap kelas dunia saling menantang di lingkungan yang berbeda, dalam disiplin (motorsport) yang berbeda. Senang rasanya melihat bagaimana mereka bertengkar seperti orang gila dan kemudian menertawakannya," lanjut juara dunia Moto2 2017 itu.

 

Sumber: Speedweek