4 Bulan Tanpa Pekerjaan Melatih, Alessandro Nesta Curhat: Otak Saya Mati

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 10 Jul 2021, 22:30 WIB
1. Alessandro Nesta - Mantan bek tangguh yang dimiliki AC Milan ini terpaksa harus absen satu pekan karena mengalami cedera jari. Nesta mengalami cedera jari akibat terlalu lama bermain playstation. (AFP/Paco Serinelli)

Bola.com, Milan - Lama tak terdengar kabarnya, mantan bek AC Milan, Alessandro Nesta membicarakan banyak hal. Nesta memiliki karier yang sukses sebagai bek tengah dan memutuskan untuk mulai melatih pada tahun 2015.

Karier kepelatihan pria berusia 45 tahun itu dimulai dengan Miami FC, tetapi ia kembali ke Italia untuk mengambil alih Perugia pada Mei 2018.

Advertisement

Nesta kemudian mengambil alih Frosinone setahun kemudian. Setelah hampir dua musim memimpin tim Serie B, ia dipecat pada Maret 2021 dan saat ini tidak memiliki pekerjaan.

"Takut tidak masuk lapangan lagi," kata Nesta kepada Sportweek dikutip dari Football Italia, Sabtu (10/7/2021). “Tanpa kompetisi, saya tidak hidup. Jika kamu mengambilnya, aku tidak hidup. Jika Anda mengambilnya, otak saya mati," katanya.

“Role model saya? Zdnek Zeman revolusioner, secara taktis bertahun-tahun ke depan. Saya terinspirasi oleh manajemen ruang ganti dan para pemain hebat."

“Tidak mudah mengelola klub juara. Mereka seperti wanita: rumit," kata Alessandro Nesta.

Video

2 dari 2 halaman

Tentang Ancelotti dan AC Milan

Alessandro Nesta. Di Lazio selama 9 musim, mulai 1993-1994 hingga 2001/2002. Selama 3 musim, 1997-1998 hingga 1999/2000 ditangani Sven Goran Eriksson. Sebagai manajer telah menangani 1 klub MLS dan 2 klub Italia. Hingga kini masih mengarsiteki Frosinone. (AFP/Yasser Al-Zayyat)

Alessandro Nesta juga membicarakan mantan pelatihnya, Ancelotti, yang telah kembali ke Real Madrid untuk kedua kali menjelang 2021/2022.

“Dia ayah kedua, pelatih yang membuat Anda hidup dengan baik bahkan jika dia banyak menuntut,” kata Nesta. “Untuknya, saya akan melakukan apa saja."

“Dia orang yang tidak meninggalkan para pemain, bahkan jika mereka melakukan kesalahan. Dia adalah spons yang menyerap masalah dan membuat mereka tenang."

“(Mantan Presiden Silvio) Berlusconi dan (mantan CEO Adriano) Galliani adalah orang-orang yang terbiasa menang, yang tentu saja mendorong pelatih. Namun, dia tiba di lapangan dengan senyuman.”

AC Milan finis kedua di Serie A 2020-21 dan lolos ke Liga Champions. Nesta mengatakan semua orang di Rossoneri telah melakukan pekerjaan hebat.

"Impresif. Pekerjaan hebat dilakukan oleh semua orang," tegas mantan bek Timnas Italia itu.

Berita Terkait