Piala AFF 2020: Debut 3 Pelatih Asing di Timnas Indonesia Berujung Final, Shin Tae-yong Kira-kira Bisa Juara Enggak Ya?

oleh Ario Yosia diperbarui 08 Des 2021, 22:24 WIB
Timnas Indonesia - Alfred Riedl, Shin Tae-yong, Ivan Kolev (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong bakal menjalani debut di Piala AFF bersama Timnas Indonesia. Publik sepak bola Tanah Air berharap sang legenda sepak bola Korea Selatan bisa memutus kutukan spesialis runner-up di ajang prestisius Asia Tenggara ini.

Shin Tae-yong ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019. Ia menggantikan Simon McMenemy, yang dipecat PSSI usai rangkaian hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Advertisement

Pelatih yang pernah memimpin timnas negaranya di Piala Dunia 2018 tersebut belum mencicipi turnamen bergengsi selama dua tahun masa tugasnya.

Pandemi corona membuat pelaksanaan Piala AFF 2020 mundur setahun. Di sisi lain ajang Piala Dunia U-20 2021 (20 Mei–12 Juni) yang jadi proyek mersusuar STY bersama PSSI jadwalnya digeser menjadi tahun 2023.

Praktis, Shin Tae-yong hanya memimpin Tim Merah-Putih di laga-laga uji coba atau Kualifikasi Piala Dunia serta Piala Asia. Hasil kerja nyatanya belum terlihat.

Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura 5 Desember 2021–1 Januari 2022 jadi turnamen debut arsitek kelahiran 11 Oktober 1970. PSSI mematok target juara di ajang dua tahunan ini.

Timnas Indonesia punya rekor kurang bagus di ajang ini, walau kerap jadi tim unggulan. Pencapaian maksimal Tim Garuda hanya menjadi finalis di edisi turnamen 2000, 2002, 2004, 2010, 2016.

Untuk bisa menjadi jawara, PSSI beberapa kali mendatangkan pelatih asing. Toh nyatanya di tangan mereka gelar juara tak juga menghampiri.

2 dari 4 halaman

Kolev dan Withe Langsung Tokcer

Ivan Kolev. Pelatih asal Bulgaria ini menjadi pelatih kedua yang mampu mengantar Timnas Indonesia menggapai posisi runner-up pada Piala AFF 2002. Dalam ajang yang merupakan edisi keempat dan digelar di Jakarta, Indonesia kembali kalah dari Thailand melalui adu penalti 2-4 (2-2). (AFP/Jewel Samad)

Sepanjang sejarah turnamen, ada tiga pelatih asing yang pernah menukangi Timnas Indonesia. Uniknya ketiganya sukses mengantar timnas menembus laga final pada debutnya.

Yang pertama adalah sosok pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev pada Piala AFF 2000 (Piala Tiger). Nakhoda yang dibajak PSSI dari klub Persija Jakarta meloloskan Timnas Indonesia ke laga puncak dalam turnamen yang digelar di Jakarta.

Melangkah dengan status peringkat kedua Grup A, Indonesia menghadapi Malaysia di semifinal. Dalam bentrok ini Bambang Pamungkas cs. menang tipis 1-0.

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, dengan dukungan berlimpah suporter, Tim Merah-Putih tertunduk lesu kalah adu penalti melawan Thailand yang ditukangi Peter Withe dengan skor 2-5 (2-2).

Empat tahun berselang Timnas Indonesia kembali lolos ke final. Kali ini Withe yang menjadi pelatihnya. PSSI kepengurusan Nurdin Halid membajak pelatih asal Inggris tersebut setelah memesona bersama Thailand.

Di tangan Peter, Timnas Indonesia tampil ciamik. Secara mengejutkan Boaz Solossa dkk. menjadi juara grup A yang dihelat di Ho Chi Minh. Kemenangan 3-0 atas tuan rumah menciptakan euforia suporter.

Pendukung Tim Merah-Putih berbondong-bondong mendatangi SUGBK untuk menyaksikan laga semifinal yang dihelat dengan sistem home and away. Lagi-lagi Timnas Indonesia lolos ke final dengan menggebuk Malaysia dengan agregat 5-3.

Apes, di laga puncak timnas gagal jadi yang terbaik usai digebuk klub kuda hitam Singapura. Tim Negeri Singa jadi kekuatan baru ASEAN dengan bermodalkan pemain asal Afrika dan Eropa yang mendapat paspor ganda Singapura. Kalah 1-3 pada laga pertama di Jakarta, Ilham Jayakesuma cs. digasak 1-2 di kandang lawan.

3 dari 4 halaman

Alfred Riedl 2 Kali Final

Prestasi terbaik Timnas Indonesia di ajang Piala AFF adalah lima kali sebagai runner-up dari total 12 kali penyelenggaraan mulai 1996 hingga 2018. Dari kelimanya, terdapat empat pelatih yang berperan di dalamnya. Berikut keempat pelatih tersebut. (AFP/Hoang Dinh Nam)

Kiprah mentereng pelatih asing di debut turnamen berlanjut di era Alfred Riedl. Pelatih yang sukses mengantarkan Vietnam menembus perempat final Piala Asia 2007 didaratkan PSSI jelang Piala AFF 2010.

Alfred asal Austria bak tukang sulap dalam waktu kurang dari enam bulan mendongkrak performa timnas. Kehadiran striker naturalisasi, Cristian Gonzales plus pemain keturunan Belanda, Irfan Bachdim, dikombinasikan dengan pemain-pemain muda berkelas macam Oktovianus Maniani, Dendi Santoso, Kurnia Meiga, membuat skuat Garuda tampil lebih segar.

SUGBK tempat berlangsungnya laga penyisihan banjir penonton. Terutama seusai Timnas Indonesia menggebuk musuh bebuyutan Malaysia 5-1. Tim Merah-Putih jadi juara grup dengan poin sempurna, termasuk memenangkan laga melawan raksasa ASEAN Thailand 2-1.

Timnas Indonesia lolos ke final usai menggebuk Filipina tim bertabur pemain kelahiran Eropa dengan agregat 2-0. Bersua Malaysia di final, publik sepak bola Tanah Air amat yakin puasa gelar akan disudahi di Piala AFF 2010.

Siapa sangka, keberuntungan tak berpihak ke Indonesia. Pada laga final leg pertama, Timnas Indonesia antiklimaks digebuk 0-3 oleh Tim Harimau Malaya. Kemenangan 2-1 di SUGBK pada laga leg kedua terasa hambar.

Alfred mengulangi pencapaiannya pada edisi Piala AFF 2016. Rintangan yang dihadapi lebih berat karena Indonesia baru selesai menjalani hukuman tampil di ajang internasional yang dijatuhkan FIFA selama setahun. Hanya punya waktu persiapan selama dua bulan, tak disangka timnas yang dikapteni Boaz Solossa tampil tregginas di Piala AFF.

Sempat kalah di laga pembuka penyisihan melawan Thailand (2-4), perlahan namun pasti Timnas Indonesia melaju ke final.

Kembali bersua Tim Gajah Putih, harapan sempat membumbung tinggi ketika timnas menang 2-1 pada leg pertama yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor. Namun, gelar juara lepas ketika timnas tak mampu membendung permainan ofensif Thailand di kandangnya. Timnas Indonesia kalah 0-2 dan kembali gigit jari.

 

4 dari 4 halaman

Tidak Janjikan Gelar Juara

Timnas Indonesia - Ilustrasi Shin Tae-yong (Bola.com/Adreanus Titus)

Kini, bersama Shin Tae-yong PSSI berharap Timnas Indonesia bisa jadi kampiun Piala AFF 2020. Reputasi sang mentor yang kelas Piala Dunia jadi acuan.

Target yang dipatok PSSI terasa berat bagi STY. Berhentinya kompetisi selama setahun membuatnya kesulitan menemukan pemain-pemain terbaik.

Ya, BRI Liga 1 2021 mulai bergulir pada bulan Juli, namun setelah lama menepi dari lapangan para pesepak bola Tanah Air bisa dibilang belum menemukan peak terbaiknya.

"Ini akan menjadi kompetisi Asia Tenggara pertama saya. Saya senang bisa bergabung dengan ini. Kami menantikan pertandingan di turnamen ini," kata Shin dalam konferensi pers jelang pembukaan tutnam, Sabtu (4/12/2020).

Timnas Indonesia akan bermain di Grup B bersama Kamboja, Laos, Vietnam, dan Malaysia. Shin mengakui lebih menjanjikan hasil terbaik di setiap pertandingan.

"Kami tidak bisa berjanji akan memenangkan Piala ini,'' katanya. ''Tapi, kami berjanji akan memberikan yang terbaik.''

Dalam turnamen ini, Indonesia akan bersaing dengan juara bertahan Vietnam serta Malaysia yang selalu menjadi rival. Dia mengakui akan berusaha untuk bisa bermain sebaik mungkin.

"Memang, di grup ada Vietnam yang jadi juara turnamen sebelumnya. Ada Malaysia juga yang bersaing ketat dengan kami. Kamboja dan Laos pun tim yang bagus," kata Shin Tae-yong.

"Saya akan mengikuti Piala AFF pertama saya, tapi kami akan tetap mempersiapkan turnamen dengan baik dan berusaha mencapai target kami," timpalnya lagi.

Berita Terkait