BRI Liga 1: Berujung Degradasi, Persela Telah Kehilangan Semangat Bertanding Sejak Jauh-jauh Hari

oleh Wahyu Pratama diperbarui 31 Mar 2022, 10:15 WIB
Persela Lamongan Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Denpasar - Kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto, mengakui rekan-rekannya sudah kehilangan gairah bertanding sejak kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 masih menyisakan beberapa pekan.

Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu menutup kompetisi musim ini dengan sangat mengecewakan. Tak hanya dipastikan terdegradasi, mereka juga gagal meraih kemenangan dalam 25 laga terakhirnya.

Advertisement

Pada pertandingan terakhirnya musim ini, mereka juga kembali menelan kekalahan. PSIS Semarang ogah memberikan kado perpisahan manis sebelum mereka turun ke kasta kedua.

Persela Lamongan mengakhiri kompetisi dengan berada di posisi kedua dari bawah. Mereka mengumpulkan raihan 21 poin, hasil dari tiga kemenangan, 12 imbang dan 19 kekalahan serta 61 kali kebobolan sepanjang musim ini.

"Memang mental yang kami butuhkan, mental dan mental. Itu yang (sudah) tidak ada di tim Persela di pertandingan terakhir ini," ungkap pemain berusia 36 tahun tersebut.

 

 

2 dari 4 halaman

Bermain Tanpa Nyawa

Sementara itu, Persela Lamongan dengan berat hati harus terdegradasi ke Liga 2 setelah menempati urutan ke-17 klasemen akhir BRI Liga 1 2021/2022. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Tanpa semangat bertanding, performa Persela kian memburuk. Apalagi, mereka ditinggalkan Jafri Sastra yang memilih mengundurkan diri pada pertengahan putaran kedua lalu.

Tanda-tanda kehancuran klub asal Kota Soto tersebut memang terasa sejak beberapa pekan sebelumnya. Legenda Persela, Gustavo Lopez coba didatangkan, tetapi kehadirannya dalam kapasitas sebagai direktur tekni bukan pelatih kepala.

"Performa kami tidak seperti biasanya. Walaupun kita pemain inti semuanya, kami tidak bisa menghadapi PSIS yang notabene pemain lapis kedua. Itu kenyataannya, jadi bagaimana lagi. Kami memang kalah siap di lapangan," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Gagal Jaga Amanah

Sejak awal laga, Skuat Mahesa Jenar bermain menyerang. Pergerakan Fandi Eko (kiri) ke sisi kanan kotak penalti menjadi awal terjadinya gol pertama PSIS Semarang yang dicetak oleh Bahril Fahreza pada menit ke-12. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kegagalan Persela bertahan di kompetisi musim ini tentu sangat pahit bagi kiper asal Sidoarjo tersebut. Dia pun merasa gagal menjaga amanah yang diberikan oleh mendiang Choirul Huda.

Sejak berpulangnya kiper legendaris Persela tersebut, Dwi Kuswanto memang mendapat kepercayaan mengisi pos penjaga gawang. Walaupun sempat hengkang ke Persikabo 1973 di musim 2020, ia memilih 'pulang' jelang Piala Menpora 2021.

"Saya sendiri meminta maaf ke masyarakat Lamongan. Saya tidak bisa memberikan hal terbaik bagi Persela," sesalnya.

4 dari 4 halaman

Lihat Persaingan Tim Favoritmu Saat Ini

Berita Terkait