Misteri Ronaldo Kejang-kejang Jelang Final Piala Dunia 1998, Benarkah Ada Konspirasi FIFA?

oleh Suharno diperbarui 11 Jul 2022, 14:25 WIB
Beberapa jam sebelum final Piala Dunia 1998, penyerang Brasil, Ronaldo dilaporkan mengalami maslah kebugaran hingga keluar busa dari mulutnya. Sempat dilarikan ke rumah sakit, ia tetap memaksakan masuk ke lapangan untuk bermain. Sayangnya Brasil harus kalah dari Prancis. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Bola.com, Jakarta - Apa yang menimpa Ronaldo Luis Nazario da Lima pada final Piala Dunia 1998 di Prancis? Namanya sempat menghilang sebelum laga pamungkas berlangsung.

Padahal Stadion de France sangat mewah untuk menyambut final Piala Dunia 1998 yang mempertemukan juara bertahan Brasil melawan tuan rumah Prancis. Laga final ini begitu menyita perhatian dunia.

Advertisement

Dua tim yang bakal berlaga di babak final memiliki dua pemain yang saat itu menjadi bintang dunia. Pesepakbola jenius Zinedine Zidane di Prancis dan pemain terbaik dunia Ronaldi di Brasil.

Ronaldo bahkan datang ke Prancis berbekal 34 gol bersama klub Serie A, Inter Milan. Pada Piala Dunia 1998 ini dia juga mencetak empat gol hingga final termasuk gol ke gawang Belanda di laga semifinal.

Megabintang itu mengungkapkan apa yang terjadi menjelang laga final Piala Dunia 1998. Hal ini dia ungkapkan pada film Ronaldo Redemption garapan Four Four Two.

 

2 dari 6 halaman

Alami kejang-kejang

Ronaldo - Model rambut Ronaldo ini sangat ikonik saat Piala Dunia 2002 berlangsung di Korea dan Jepang. Tidak hanya mampu mencuri perhatian dengan gaya rambut anehnya, Ronaldo juga berhasil membawa Tim Samba menjadi kampiun di Piala Dunia kala itu. (AFP/Daniel Garcia)

Ronaldo mengatakan setelah makan siang bersama seluruh tim di hotel memutuskantidur siang. Saat berada di kamar, Ronaldo mengalami kejang dan mengeluarkan busa dari mulut.

Roberto Carlos yang merupakan teman sekamarnya melihat hal tersebut kemudian berteriak meminta pertolongan. Dokter tim Brasil saat itu yakni dr Lidio Toledo yang menangis membawa Ronaldo ke rumah sakit.

"Saya mengalami kejang lalu para pemain dan almarhum Dr Lidio Toledo ada di sana. Mereka tidak ingin memberi tahu saya apa yang sedang terjadi," ujar Ronaldo.

 

3 dari 6 halaman

Tanda-tanda Depresi

Namun hingga kini, belum ada yang mengetahui penyebab Ronaldo menjadi seperti itu. Beberapa media Brasil mengklaim Ronaldo mengalami gangguan saraf selama Piala Dunia 1998.

Folha de Paulo menulis Ronaldo menunjukkan tanda-tanda depresi seminggu sebelum final. Akan tetapi Toledo tidak memberi tahu Ronaldo karena ada risiko ancaman doping.

Akhirnya setelah ada desakan dari Leonardo, tim dokter memberitahu apa yang terjadi pada Ronaldo. Tim dokter meminta supaya Ronaldo menjalani tes medis.

 

4 dari 6 halaman

Tetap bermain di Laga Final

Ronaldo saat membela Timnas Brasil. (Bola.com/Dok. FIFA)

Pelatih Brasil saat itu, Mario Zagallo, telah menerima hasil tes medis Ronaldo. Banyak yang beranggapan bahwa Ronaldo tidak akan bermain di laga final.

Ronaldo tidak terlihat di kubu Brasil dan namanya menghilang jelang laga final. Namun Ronaldo meminta kepada Zagallo supaya memainkannya.

"Bagaimana pun, saya memiliki kewajiban untuk negara saya dan saya tidak ingin melewatkannya. Saya ada di sana untuk memenuhi tanggung jawab saya," ujar Ronaldo.

 

5 dari 6 halaman

Brasil Takluk

Di laga final ini, nampak Ronaldo tidak bisa berkutik. Bahkan dia sempat terkapar saat penjaga gawang Prancis Rafael Bartez menerjangnya.

Brasil akhirnya kalah 0-3 dari tuan rumah. Tiga gol Prancis masing-masing dicetak oleh dua gol Zidane dan satu gol Emmanuel Petit.

Namun usai lagi itu muncul sejumlah teori konspirasi terkait apa yang terjadi dengan Ronaldo. Teori konspirasi ini masih berkembang hingga saat ini.

 

6 dari 6 halaman

Konspirasi FIFA?

Teori konspirasi yang paling besar yakni Brasil menjual Piala Dunia ke FIFA dengan bayaran 23 juta dolar. Hal ini berdasar dari sebuah e-mail yang ditulis dari seorang sumber di TV Globo.

Kekalahan Brasil dan membiarkan Prancis menang untuk menyenangkan Presiden FIFA yang baru yakni Sepp Blatter. Selain itu untuk membantu rakyat Prancis melupakan masalah sosial mereka.

FIFA kemudian berjanji kepada Brasil bahwa mereka akan memenangkan Piala Dunia 2002 dan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Namun sejumlah teori konspirasi ini belum terbukti hingga saat ini.

Sumber: Four Four Two

Berita Terkait