Eks Presiden Inter Milan Masih Menyesal Gagal Datangkan Eric Cantona

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 22 Des 2023, 05:15 WIB
5. Eric Cantona (Leeds dan Manchester United) - 70 gol. (AFP/Gerry Penny)

Bola.com, Jakarta - Mantan presiden Inter Milan, Massimo Moratti mengaku masih menyesal gagal mendatangkan Eric Cantona.

Moratti hampir mendapatkan Cantona dari Manchester United ketika dia sedang dalam masa keemasannya.

Advertisement

"Sebagai presiden Anda selalu berharap menemukan seseorang yang akan membuat Anda menang dan menang besar," kenang Moratti di Radio TV Serie A.

“Saya terutama mencari kelas dalam diri para pemain, kemudian ketika saya mendapatkan Samuel Eto'o saya memahami bahwa kelas itu penting tetapi ketika dia tiba, kami membenahi tim," lanjutnya.

"Penyesalan? Banyak sekali. Sering kali hal ini dikaitkan dengan ketidakmampuan melakukan sesuatu, jadi Cantona akan menjadi perubahan arah. Kemudian Andrea Pirlo ke Milan daripada menjadi pelatih yang bisa saya perlakukan lebih baik atau lebih buruk tergantung pada berbagai hal," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Kejayaan

Inter Milan. Jose Mourinho mulai menangani Inter Milan pada awal musim 2008/2009 usai meninggalkan Chelsea di periode keduanya. Selama 2 musim membesut Inter, ia langsung memberi gelar juara Liga Italia pada musim debutnya di 2008/2009. Pada musim berikutnya ia meraih treble winners dengan meraih gelar Liga Italia, Coppa Italia dan Liga Champions. Terakhir kali Inter Milan meraih gelar Liga Champions adalah pada musim 1964/1965 alias berjarak 45 tahun. (AFP/Christophe Simon)

Waktu sudah berlalu. Meski menyesal, Moratti tak terlalu kecewa. Apalagi, Inter Milan meraih kejayaan pada eranya.

"Tapi semua yang Anda lakukan adalah demi kebaikan klub," katanya

"Saya tidak mengira ini akan dianggap begitu penting, namun ternyata begitu. Kami memenangkan segalanya dalam sebulan. Biasanya saya bisa memenangkan satu dari tiga, mungkin kejuaraan, terlebih dahulu. Anda menderita sampai akhirnya, tapi itu fantastis. Kami dipersiapkan dengan baik oleh Roberto Mancini dan kemudian Jose Mourinho."

3 dari 3 halaman

Buruk di Luar Lapangan

Sayangnya, karier Cantona yang gemilang dinodai oleh kelakuan buruk. King Cantona ini pernah melakukan tindakan tidak terpuji pada 1995, yaitu melepaskan tendangan kungfu ke arah suporter Crystal Palace.

Insiden itu terjadi berawal dari tekel keras Cantona terhadap pemain Crystal Palace, Richard Shaw, karena diprovokasi. Cantona mendapatkan kartu merah karena insiden tersebut.

Namun, ketika berjalan menuju ruang ganti, salah satu supoter tim lawan mengejeknya. Tendangan kungfu pun mendarat di tubuh suporter tersebut.

Akibat kejadian tersebut, Eric Cantona kemudian harus dijatuhi hukuman penjara selama dua minggu. Pada akhirnya legenda MU itu hanya menghabiskan tiga jam di penjara karena dibebaskan dengan jaminan dan harus menggantinya dengan kerja sosial.

Berita Terkait