Cerita Heroik Xabi Alonso Bawa Leverkusen Patahkan Dominasi Bayern Munchen: Sutradara di Balik Kesuksesan Die Werkself

oleh Aryo Atmaja diperbarui 15 Apr 2024, 13:15 WIB
Ilustrasi - Xabi Alonso (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Bayer Leverkusen berpesta setelah menyegel gelar juara Liga Jerman atau Bundesliga 2023/2024. Mereka memastikannya usai menang telak 5-0 atas Werder Bremen pada pekan ke-29 di Stadion BayArena, Minggu (14/4/2024) malam WIB.

Perolehan poin mereka tidak bisa dikejar lagi oleh Bayern Munchen di sisa musim ini. Victor Boniface membawa Leverkusen memimpin via penalti menit 25', sedangkan dua gol lainnya dilesakkan Granit Xhaka menit 60' dan Florian Wirtz menit 68'.

Advertisement

Bayer Leverkusen memantapkan kemenangan 5-0 atas Werder Bremen sekaligus merengkuh gelar Bundesliga setelah Wirtz mencetak dua gol lagi masing-masing menit 83' dan 90'. Keberhasilan Bayer Leverkusen saat ini tidak lepas dari polesan tangan dingin seorang Xabi Alonso sebagai pelatihnya.

Simak ulasan pengaruh dari sosok Xabi Alonso yang membuat Bayer Leverskusen sukses menghentikan dominasi Bayern Munchen di Bundesliga berikut ini.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Strategi Transfer

Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso merayakan kemenangan timnya atas Werder Bremen pada laga pekan ke-29 Liga Jerman atau Bundesliga 2023/2024, di BayArena, Minggu (15/4/2024) malam WIB. (INA FASSBENDER / AFP)

Di saat Bayern Munchen jor-joran merekrut Harry Kane dari Tottenham Hotspur dengan harga 100 juta euro, Leverkusen di bawah kendali Xabi Alonso melakukan aktivitas yang cerdas di bursa transfer musim panas 2023.

Leverkusen justru lebih banyak merekrut pemain secara gratis alias free transfer. Alejandro Grimaldo ditandatangani dari Benfica tanpa biaya. Dengan sembilan gol dan 13 assist dalam 29 penampilan Bundesliga, Grimaldo nyaman sebagai winger mematikan.

Kemudian Granit Xhaka dan Jonas Hofmann membawa pengalaman dan lini tengah Leverkusen menjadi segar meski usianya tak lagi muda. Ada juga Victor Boniface yang mencetak 10 gol liga di awal musim tetapi kemudian cedera, namun kini pulih dan mempersembahkan trofi spesial untuk Leverkusen.

3 dari 4 halaman

Cara Melatih

Pelatih 42 tahun itu datang pada 5 Oktober 2022 untuk menggantikan sosok Gerardo Seoane setelah Leverkusen berada di peringkat 17 setelah delapan pertandingan Bundesliga. (AP Photo/Martin Meissner)

Ada alasan mengapa Alonso menjadi salah satu pelatih yang paling banyak diminati di Eropa. namun ia bertahan di Leverkusen untuk saat ini. Alonso belajar dari yang terbaik sebagai pemain di bawah asuhan Carlo Ancelotti, Pep Guardiola, Rafael Benítez, dan Jose Mourinho saat masih menjadi seorang pemain.

Ia menyukai permainan berbasis penguasaan bola yang bisa menghancurkan tim lawan atau membuat mereka lelah dalam menekan, menjadi salah satu alasan kecenderungan Leverkusen untuk memenangkan pertandingan. Alonso juga bisa fleksibel.

Dalam kemenangan penting Leverkusen 3-0 atas Bayern Munchen pada bulan Februari contohnya, ia beralih ke formasi empat bek dan menekankan gaya serangan balik yang ia gunakan pada musim sebelumnya.

Pelatih Bayern Thomas Tuchel mengubah taktiknya sendiri dalam upaya untuk mengimbangi kecepatan pemain Leverkusen, Jeremie Frimpong, tetapi Alonso mencadangkannya dan perubahan itu menjadi bumerang.

4 dari 4 halaman

Tanamkan Etos dan Kepercayaan Diri

Lalu di musim keduanya, Xabi Alonso membuat Die Werkself mampu menjuarai Bundesliga saat kompetisi masih menyisakan lima pertandingan lagi. (INA FASSBENDER / AFP)

Bayer Leverkusen sudah menjalani 43 pertandingan tak terkalahkan membutuhkan keterampilan dan kecerdasan taktis dari Alonso. Itu juga membutuhkan kekuatan mental. Leverkusen punya mental baja dan kini menjadi spesialis dalam memenangkan pertandingan di menit-menit akhir.

Striker Patrik Schick mencetak empat gol di masa tambahan waktu di Bundesliga dan Liga Europa bulan lalu saja. “Dalam banyak pertandingan penting sepanjang musim ini kami memiliki mentalitas ini, karakter untuk bangkit, tidak menyerah dalam situasi sulit,” kata Alonso, Rabu.

Selain itu, kecerdikan Alonso dalam merotasi skuadnya tidak boleh dikesampingkan. Setelah merengkuh trofi Bundesliga, mereka masih bisa mengejar dua trofi lainnya, Liga Europa dan DFB-Pokal atau Piala Liga Jerman.

Alonso telah menemukan keseimbangan yang tepat untuk mengistirahatkan pemain inti maupun pelapisnya dengan hasil yang memuaskan.

Berita Terkait