Bola.com, Jakarta - Bos besar Manchester United, Sir Jim Ratcliffe melancarkan serangan tajam terhadap para pemain Manchester United, menyatakan beberapa di antaranya “tidak cukup bagus” dan “dibayar terlalu mahal.” Dalam pernyataannya, ia merujuk pada Casemiro, Antony, Jadon Sancho, Rasmus Højlund, dan André Onana.
Dalam serangkaian wawancara, Ratcliffe, mengatakan, Ruben Amorim akan menjadi pelatih kepala untuk waktu yang lama. Ia juga mengakui, tidak memecat Erik ten Hag musim panas lalu adalah sebuah kesalahan.
Saat ini, Manchester United berada di peringkat ke-14 dengan 34 poin dan tersisa 10 pertandingan di Liga Inggris. Ratcliffe menegaskan, semua itu adalah kesalahan para pemain yang diwarisi sebelum dirinya datang. Pemilik Ineos itu menyinggung cicilan biaya transfer yang harus mereka bayar pada akhir musim ini.
Bukan Keinginan Manajemen
“Jika kita melihat pemain yang kita beli musim panas ini, yang sebenarnya bukan pembelian kita, membeli Antony, Casemiro, Onana, membeli Højlund, membeli Sancho. Semua ini adalah warisan masa lalu, dan kita harus menyelesaikannya," kata Ratcliffe.
Ia mengungkapkan, MU masih membayar setengah gaji Sancho, meski sang pemain sudah membela Chelsea. "Seolah kita tak punya kans menjualnya, dan apalagi kita membeli Sancho sebesar 17 juta pounds," tegas Ratcliffe.
Antony juga sedang dipinjamkan ke Real Betis setelah dibeli dari Ajax dengan harga 81 juta pounds pada 2022. Casemiro juga datang dari Real Madrid seharga 70 juta pounds. Begitu juga Højlund dari Atalanta seharga 72 juta pounds. Ada pula Onana yang berharga 47 juta pounds.
Ratcliffe ditanya apakah kelima pemain tersebut tidak cukup berkualitas untuk Manchester United.
Jawaban yang Mengejutkan
“Beberapa tidak cukup bagus dan beberapa mungkin dibayar terlalu mahal, tetapi untuk membentuk skuad yang benar-benar kita tanggung jawabkan, itu akan memerlukan waktu,” kata Ratcliffe.
Masa transisi menjadi satu di antara jalan terjal Manchester United. Tak heran jika kerikil tajam senantiasa menjadi bagian dari kubu Old Trafford, termasuk para pemain yang sekarang masih tersedia. Satu yang menuai pujian konstan dari manajemen adalah sang kapten, Bruno Fernandes.
Setelah Ten Hag dipecat pada 28 Oktober, Amorim datang dengan kontrak 2,5 tahun. Ratcliffe menyarankan, pelatih asal Portugal itu akan bertahan jauh lebih lama.
Cedera Jadi Biang Kerok
Jajaran manajemen Manchester United menyebut cedera sebagai faktor yang mempengaruhi posisi MU di liga, Walhasil, mereka terpaksa memberikan kesempatan kepada jajaran pemain muda.
Ironis, karena Ratcliffe justru mempertanyakan kualitas pemain cadangan serta sederet pemain muda. "Berapa banyak pemain cadangan melawan Arsenal yang Anda kenali? Berapa banyak yang pernah mengenakan seragam Manchester United untuk tim utama? Tidak ada skuad yang tersisa. Kita benar-benar tinggal 10 atau 11 pemain tim utama yang sebenarnya," tegasnya.
Kondisi Keuangan yang Belum Menentu
Keuangan United dalam kondisi kurang bagus, dan merealisasikan pengetatan setelah kehilangan 300 juta pounds dalam tiga tahun terakhir. Namun, meskipun hanya merekrut Patrick Dorgu seharga 30 juta euro, ditambah bonus hingga 5 juta euro, Ratcliffe mengatakan Amorim akan memiliki anggaran belanja di bursa musim panas.
Sebagai pemain akademi, Kobbie Mainoo dan Alejandro Garnacho akan memberikan keuntungan 100 persen dalam aturan profitabilitas dan keberlanjutan. Namun, Ratcliffe membantah mereka atau pemain akademi lainnya akan dijual untuk menghasilkan dana.
Cerita tentang Erik Ten Hag
Ten Hag hampir kehilangan pekerjaannya pada Mei 2024 ketika Ratcliffe mempertimbangkan beberapa alternatif. Namun, pelatih asal Belanda itu tetap dipertahankan dan ikut terlibat dalam diskusi pengeluaran anggaran 200 juta punds pada musim panas. MU mempertahankan Ten Hag, dan itu berstatus sebuah kesalahan.
Begitu juga dengan perekrutan Dan Ashworth sebagai direktur olahraga, yang kemudian meninggalkan klub pada Desember. Kini, MU mulai berancang-ancang untuk menerapkan berbagai strategi demi merealisasikan impian berdasarkan jargon 'Mission 21'.
Rancangan Misi Khusus
Ratcliffe memiliki misi “Mission 21” yang bertujuan membawa Manchester United meraih gelar liga ke-21 pada tahun 2028, tepat di ulang tahun ke-150 klub. “Saya tidak berpikir ini misi yang mustahil. Saya pikir penting memiliki tujuan dan sasaran,” katanya.
Tak malu, MU meniru langkah Liverpool sebagai cermin apa yang harus mereka lakukan dalam tiga tahun ke depan. Langkah awal adalah menetapkan pemilihan pelatih tim utama. Seperti diketahui, Liverpool mendatangkan Jurgen Klopp pada 2015, dan sukses membangun tim.
Sekadar tambahan, manajemen MU akan melakukan 200 pemutusan hubungan kerja (PHK) tambahan, sehingga totalnya menjadi 450 sejak manajemen baru mengambil alih. Keputusan ini bertujuan menghemat uang termasuk menutup kantin klub, menghentikan makan siang gratis untuk staf, serta menaikkan harga tiket minimum untuk semua kategori menjadi 66 pounds.
MU menekankan pentingnya pemotongan ini, dengan mengatakan, tanpa langkah-langkah tersebut, klub bisa bangkrut sebelum Natal tahun ini. Media The Guardian pertama kali mengungkap kekhawatiran Ratcliffe tentang keuangan United yang hampir habis pada Februari lalu.
Ratcliffe curhat, MU bisa kehabisan uang pada akhir tahun 2025 mesi dirinya sudah menyetorkan dana investasi 300 juta dolar AS, dan tidak membeli pemain di musim panas. “Kondisi klub terlalu gemuk, jadi kita telah memangkasnya dan akan menyelesaikannya dengan organisasi yang ramping dan efisien," ungkapnya.