Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) kembali ke final Liga Europa musim 2024/2025. Setan Merah memastikan tempat di partai puncak usai mengalahkan Athletic Bilbao.
Kemenangan agregat 7-1 mengantarkan MU untuk ketiga kalinya berlaga di final kompetisi ini. Lawan yang akan dihadapi adalah sesama tim Inggris, Tottenham Hotspur. Laga final Liga Europa musim ini akan digelar di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.
Final Liga Europa menjadi asa terakhir bagi MU dan Tottenham untuk meraih trofi musim ini. Bagi MU, ini adalah final ketiga mereka di kompetisi tersebut.
Sebelumnya, mereka pernah merasakan manisnya juara dan pahitnya kekalahan. Lantas, bagaimana kiprah Manchester United di final Liga Europa sebelumnya?
Manchester United pernah menjadi penguasa Liga Champions yang disegani di Eropa. Namun, kini mereka lebih sering berlaga di Liga Europa.
Kompetisi yang dulunya dianggap 'sekadar piala kelas dua'. Perjalanan MU di kompetisi ini penuh drama, dari kemenangan pragmatis hingga kekalahan memilukan.
Kini, dengan pelatih baru Ruben Amorim, MU kembali mencoba peruntungannya di final. Tekanan besar ada di pundak sang pelatih untuk membawa pulang trofi.
Mampukah Amorim mengukir sejarah baru bagi Setan Merah di Liga Europa? Pertandingan final akan digelar di San Mames, Bilbao pada 22 Mei 2025.
Final Liga Europa 2017: Era Mourinho Berbuah Gelar
Manchester United mencapai final Liga Europa 2017 di bawah asuhan José Mourinho. Mereka menghadapi Ajax Amsterdam di Friends Arena, Stockholm, Swedia. MU berhasil mengalahkan Ajax dengan skor 2-0.
Paul Pogba dan Henrikh Mkhitaryan menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan. Kemenangan ini sangat bersejarah bagi Manchester United. Gelar Liga Europa melengkapi koleksi trofi Eropa mereka, yaitu Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Winners.
Gelar ini menjadi bukti tangan dingin Jose Mourinho. Ia mampu membawa MU meraih trofi di musim pertamanya. Kemenangan ini juga menjadi pelipur lara bagi fans setelah musim yang kurang memuaskan di liga domestik.
Final Liga Europa 2021: Adu Penalti yang Memilukan
Manchester United kembali mencapai final Liga Europa pada tahun 2021. Kali ini, mereka di bawah asuhan manajer Ole Gunnar Solskjær. Mereka menghadapi Villarreal di Stadion Gdańsk, Polandia.
Pertandingan berjalan sengit dan berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu. Edinson Cavani mencetak gol untuk Manchester United. Sayangnya, skor imbang memaksa kedua tim untuk adu penalti.
Adu penalti berlangsung dramatis dan panjang. Villarreal akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 11-10. David de Gea menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol dalam adu penalti tersebut. Kekalahan ini sangat menyakitkan bagi Manchester United dan para penggemarnya.
Adu penalti ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah final UEFA. Kegagalan De Gea menjadi sorotan utama. Banyak yang menyalahkan sang kiper atas kekalahan tersebut.
Final Liga Europa 2025: Mampukah Amorim Membawa MU Juara?
Manchester United akan menghadapi Tottenham Hotspur di final Liga Europa 2025. Ini menjadi final ketiga bagi MU di kompetisi ini. Mereka mengincar gelar kedua setelah terakhir kali juara pada 2017.
Ruben Amorim memiliki tugas berat untuk membawa MU meraih kemenangan. Ia diharapkan bisa meramu strategi yang tepat untuk mengalahkan Tottenham. Gelar ini akan menjadi sangat penting bagi karirnya di Old Trafford.
Pertandingan final diprediksi akan berjalan sengit dan menarik. Kedua tim sama-sama mengincar trofi Liga Europa. Mampukah Manchester United meraih kemenangan dan mengakhiri penantian gelar di Eropa?
MU tidak terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir di Liga Europa musim ini. Mereka telah mencetak 35 gol. Tottenham juga bukan lawan yang mudah dikalahkan. Mereka adalah pemenang edisi perdana Piala UEFA pada musim 1971/1972.
Manchester United memiliki catatan yang beragam di final Liga Europa. Mereka meraih kemenangan gemilang di final 2017. Namun, mereka juga mengalami kekalahan yang menyakitkan melalui adu penalti di final 2021. Final 2025 akan menjadi penentu, apakah MU mampu kembali berjaya di kompetisi Eropa atau tidak.