Lima Pemain Penghancur Era Keemasan Messi dan Ronaldo

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saat ini merupakan pesepakbola terbaik dunia. Namun, ada lima pemain yang memiliki potensi besar untuk mengakhiri era keemasan keduanya. Siapa saja?

Dalam satu dekade terakhir, Messi dan Ronaldo mendominasi jagat sepak bola. Seak 2008, Messi dan Ronaldo secara bergantian meraih penghargaan tertinggi di dunia sepak bola, yakni FIFA Ballon d'Or.

Messi mendapatkannya empat kali secara beruntun. Adapun, penghargaan Ballon d'Or dalam dua edisi terakhir menjadi milik Ronaldo, sang megabintang  Real Madrid.

Selain memiliki kemampuan mumpuni dalam mengolah si kulit bundar, kemampuan mengerikan Messi dan Ronaldo dalam menjebol jala lawan menjadi alasan mengapa keduanya pantas disebut pemain terbaik dunia.

Keduanya rata-rata sukses mencetak gol melebihi jumlah pertandingan yang mereka mainkan. Sepanjang musim 2014 - 2015, Messi mencetak 58 gol dari 57 pertandingan. Sementara, Ronaldo musim lalu membukukan 61 gol dari 54 pertandingan.

Messi saat ini masih menginjak usia 28 tahun. Adapun, Ronaldo berusia 30 tahun. Keduanya tentu saja masih memiliki banyak kesempatan untuk mempertahankan label pemain terbaik dunia dan memecahkan berbagai rekor. Namun, ternyata ada lima pemain yang diam-diam mengancam menghancurkan era keemasan keduanya.

1. Eden Hazard (Chelsea)

Bersama Chelsea, kemampuan Hazard semakin matang dan banyak pihak menyebutnya sebagai pesepakbola yang paling mendekati kehebatan Messi dan Ronaldo. Jose Mourinho menjadi sosok yang paling yakin mengenai hal itu.

Pemain berkebangsaan Belgia itu memiliki kecepatan dan kemampuan teknik yang luar biasa. Tak hanya itu saja, Hazard juga memiliki senjata ampuh tembakan jarak jauh. Itulah yang menjadi kekuaran utamanya.

Meski baru tiga musim lamanya berseragam Chelsea, Hazard menjelma menjadi roh permainan The Blues dari lini kedua. Sejauh ini, pemain berusia 24 tahun itu mencetak 49 gol dari 163 penampilan.

2. Mario Gotze (Bayern Munchen)

Dalam beberapa tahun belakangan, publik sepak bola dunia selalu menggadang-gadang Gotze sebagai calon superstar masa depan.

Meski baru berusia 23 tahun, permainan Gotze sudah amat matang. Kecepatan dan kelincahan menjadi kekuatan utama Gotze. Ia juga pandai dalam mencari ruang di kotak penalti lawan.

Gotze juga menjadi pahlawan kemenangan Jerman saat melawan Argentina di Piala Dunia 2014 di Brasil. Gol semata wayangnya membawa Tim Panser meraih trofi Piala Dunia untuk keempat kalinya.

Tergabung dalam skuat Bayern Munchen yang bertabur bintang, Gotze sukses merebut satu tempat di tim utama. Mantan penggawa Borussia Dortmund itu musim lalu mencetak 15 gol dari 48 pertandingan.

3. Raheem Sterling (Manchester City)

Raheem Sterling mendadak menjadi buah bibir pecinta sepak bola Inggris usai tampil impresif bersama Liverpool. Meski demikian, Sterling hingga kini belum mampu mempersembahkan gelar bagi The Reds.

Akselerasi dan kecepatan menjadi kekuatan utama Sterling. Selain itu, ia juga memiliki gocekan aduhai, sesuatu yang jarang sekali dimiliki oleh para pemain asal Inggris.

Sterling baru-baru ini kembali membuat heboh dunia sepak bola Inggris. Ia dibeli Manchester City dengan harga fantastis, 49 juta poundsterling. Sterling hanya butuh waktu tiga menit untuk membukukan gol perdananya bagi Manchester Biru.

4. Neymar (Barcelona)

Usia Neymar memang baru 23 tahun. Namun, ia sudah memiliki kesempatan sebagai pasangan Lionel Messi di Barcelona dan dipercaya sebagai kapten timnas senior Brasil.

Awalnya, banyak pihak yang menyebutnya sebagai jago kandang. Dalam artian, ia hanya tampil bagus di Liga Brasil dan melempem ketika menjajal atmosfer sepak bola Eropa.

Anggapan tersebut hampir saja menjadi kenyataan. Neymar mengalami kesulitan berdaptasi di musim perdananya bersama Barca akibat penyakit Anemia dan serangkaian cedera.

Kini, kerjasamanya dengan Luis Suarez dan Lionel Messi, atau yang lebih dikenal sebagai trio MSN menjadi yang terganas di Liga Spanyol. Sepanjang musim 2014 - 2015, Neymar mencetak 39 gol dari 51 laga.

5. Sergio Aguero (Manchester City)

Apa jadinya Manchester City tanpa kehadiran Sergio Aguero musim ini? Inilah pertanyaan yang terus dilontarkan oleh para pecinta Kompetisi Liga Premier Inggris.

Sejak diboyong dari Atletico Madrid pada 2011 lalu, Aguero menjelma menjadi mesin gol terdahsyat Manchester Biru.

Meski kerap berkutat dengan cedera, produktivitas Aguero bisa dibilang luar biasa. Musim lalu saja, mantan menantu Diego Armando Maradona itu mencetak 32 gol dari 40 pertandingan.

Baca Juga :

Bocoran dari Busquets, Soal Pedro Bakal ke Manchester United

"Barcelona Pasti Pertahankan Gelar Liga Champions"

MU Pecundangi Barcelona di ICC 2015