Terkait Teror di Paris, FA Belum Batalkan Laga Inggris Vs Prancis

Bola.com, London - Federasi Sepak Bola Inggris (FA) akan melakukan pembicaraan dengan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengenai kepastian laga Inggris kontra Prancis yang akan berlangsung di Stadion Wembley, London, Selasa (17/11/2015).

Pertandingan antara dua negara itu terancam batal akibat aksi teror yang terjadi di Paris, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. FA menjadi pihak yang pertama kali buka suara mengenai kemungkinan batalnya laga itu.

"Ini suatu kejadian yang tragis. Kami akan memberikan pernyataan jika ada perkembangan terbaru mengenai kepastian pertandingan pada Selasa nanti," kata juru bicara FA seperti dilansir Daily Mail.

"Kami akan berbicara dengan FFF selama akhir pekan ini. FA mengirimkan rasa duka cita mendalam bagi para korban tragedi tersebut," lanjut pernyataan juru bicara FA.

Seperti diberitakan The Guardian, sedikitnya 140 orang tewas karena ledakan bom dan serangan bersenjata yang terjadi di beberapa titik kota Paris. Bahkan, tiga suporter tewas karena sebuah ledakan yang terjadi di dekat Stade de France.

Pada saat itu, laga Prancis melawan Jerman sedang berlangsung. Presiden Prancis Francois Hollande yang menonton pertandingan bahkan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Pertandingan yang dimenangi Prancis 2-0 itu, tetap berjalan hingga akhir babak kedua. Namun, beberapa orang, termasuk pelatih Jerman, Joachim Low, sempat merasa terkejut mendengar sebuah dentuman yang sangat keras dari luar stadion.

Tak lama setelah pertandingan usai, FFF, langsung membuat pernyataan resmi perihal pasukan Les Blues.

"Kegiatan timnas Prancis di kompleks latihan Clairefontaine akan dibatalkan pada Sabtu, 14 November ini. Hal ini merupakan dampak dari kejadian tragis yang terjadi di Paris, Jumat malam," sebut pernyataan resmi FFF.

"FFF juga berbagi kesedihan untuk negeri ini atas tragedi yang terjadi di Paris dan sekitar Stade de France saat berlangsungnya laga Prancis melawan Jerman pada Jumat malam," tulis pernyataan FFF lainnya.

Sumber: Daily Mail, The Guardian