Sukses


Alonso Nilai Guardiola dan Mourinho Banyak Kemiripan

Bola.com, Munich - Gelandang Bayern Munchen, Xabi Alonso, menyebut Pep Guardiola dan Jose Mourinho punya beberapa kemiripan dalam cara melatih. Meskipun, pada kenyataannya Guardiola dan Mourinho merupakan musuh bebuyutan.

Pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions 2009/2010 antara Barceloa melawan Inter Milan diyakini sebagai awal perseteruan Mourinho dengan Pep. Kala itu, Mou sempat memperingati Guardiola, “Jangan berpikir Anda telah memenangkan pertandingan,” kata Mou. Ketika peluit panjang berbunyi, Mou langsung meluapkan kegembiraanya dengan berlari ke tengah lapangan Stadion Nou Camp. Inter lolos ke final Liga Champions berkat keunggulan agregat 3-2.

Setelah mengantarkan Inter meraih treble winner, Mou ditunjuk sebagai juru taktik Real Madrid. Mou ditugaskan Madrid untuk meruntuhkan hegemoni Barca di bawah arahan Pep. Persaingan keduanya kian panas di La Liga. Mou dan Pep kerap melancarkan perang urat syaraf.

Permusuhan keduanya masih berlanjut ketika Mou dan Guardiola sudah berganti klub. Mou, yang kala itu membesut Chelsea, dan Guardiola, pelatih Bayern Munchen, berdebat sengit soal panjang rumput lapangan. Guardiola ingin UEFA menetapkan aturan panjang rumput lapangan menjadi 1,5 cm saja. Mourinho bersikukuh bahwa 3 cm harus tetap diperbolehkan karena setiap tim memiliki gaya masing-masing.

Bahkan, Mou sempat mempertanyakan cinta Guardiola kepada sepak bola. Pria asal Portugal itu menilai Guardiola tak menikmati bekerja di dunia sepak bola, sehingga membuat kepalanya botak.

"Mereka berdua dilahirkan untuk memimpin dan punya kharisma untuk meyakinkan orang. Setiap orang punya sifatnya masing-masing tetapi keduanya sangat semosional," ucap Alonso dalam wawancara dengan GQ Magazne.

"Mereka bisa mentransfer pengetahuan dan kapasitas psikologi yang mereka punya kepada para pemain. Untuk melakukan hal tersebut adalah pekerjaan yang sulit. 

Alonso diboyong ke Bayern Munchen oleh Guardiola pada 2015 setelah mendapatkan lima gelar dalam kurun waktu lima tahun di Santiago Bernabeu. Kendati sempat mencicipi Premier League dan Bundesliga, pria 34 tahun itu mengaku kangen akan atmosfer sepak bola Spanyol.

"Tentu saja saya kangen Real Madrid, lima tahun berjalan sangat bagus. Saya merasa dihargai dan dihormati selagi di sana. Real Madrid adalah tim yang bagus di mana setiap posisi dihuni pemain hebat," tambahnya.

"Musim ini? Memang awal kompetisi berjalan buruk bagi Madrid. Namun saya yakin mereka akan bertarung hingga akhir musim," Xabi Alonso mengakhiri pembicaraan.

Sumber: GQ Magazine

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini:

 

Video Populer

Foto Populer