Sukses


Perangi Rasialisme dengan Lukisan Monyet, Serie A Langsung Banjir Kritikan

Bola.com, Jakarta - Serie A baru-baru ini mempunyai inisiatif memerangi terjadi kasus rasialisme yang kerap terjadi di sepak bola Italia. Serie A ingin berupaya mencegah berulangnya tindakan rasialisme yang pernah menimpa pemain-pemain seperti Romelu Lukaku, Blaise Matudi hingga Mario Balotelli.

Satu di antara upaya Serie A ialah meluncurkan lukisan tiga monyet karya Simone Fugazzotto. Ketiga poster tersebut sudah diajukan dan disetujui pihak Serie A. Kini, poster bergambar monyet itu sudah terpampang di markas Lega, selaku operator Serie A.

Simone Fugazzoto selaku pembuat lukisan tiga monyet tersebut memberikan alasan kenapa memilih monyet. Fugazzotto menyebut ia ingin memberi tahu kalau semua orang pada dasarnya adalah monyet.

"Tugas seorang seniman adalah mengubah persepsi orang melalui karya seni. Tiga lukisan monyet ini menunjukkan kalau kita adalah makhluk yang kompleks, yang bsia saja sedih, senang, Katolik, Muslim, atau Budha. Tetapi pada akhirnya, bukan warna kulit yang menentukan segalanya," kata Fugazzotto.

"Jadi, ini merupakan metafora. Pada dasarnya kita semua adalah monyet. Kalau diperhatikan, ada monyet barat, monyet Asia, dan monyet hitam," tambahnya.

Kendati memiliki maksud yang cukup masuk akal, poster tersebut langsung menuai kritik dari klub Serie A, AS Roma. Hal itu diungkapkan Giallorossi di media sosial, Twitter.

 

 
 
 
View this post on Instagram

NUOVO REGALO 🎁 👇🏻 . . L’idea di questa campagna nasce da lontano, era il 26 dicembre ed ero allo stadio a vedere Inter - Napoli, partita incredibile decisa all’ultimo minuto dal mio Hermano @lautaromartinezz10 . Sento (ma non era di certo la prima volta) insulti e versi di scimmia contro un grandissimo giocatore, era @kkoulibaly26 . Mi sale una tale rabbia che quasi di riflesso mi arriva un idea, perché non smettere di censurare la parola scimmia nel calcio ma rigirare il concetto e affermare invece che alla fine siamo tutti scimmie? Perché se siamo essere umani, scimmie, anime reincarnate, energia o alieni chissenefrega, l’importante è sentire un concetto di eguaglianza e fratellanza. Grazie alla testardaggine mia e di @fabicutri , con l’appoggio fondamentale di @seriea e #infront abbiamo reso realtà quell’idea nata in uno stadio mesi fa. Ho dipinto il trittico in un altro stadio, l’Olimpico di Roma durante la finale di coppa Italia e l’immagine è finita a tutta pagina su @gazzettadellosport e @corrieredellosport più svariati siti e testate. Se ci credete anche voi come ci credo io condividete l’immagine con l’Hashtag #NOTORACISM e seguite le stories perché posterò le tre opere che voi potrete mettere insieme (taggatemi sarete tutti ricondivisi) come preferite e il più creativo vincerà una cosa speciale. Grazie a tutti voi, non lo chiedo mai ma in questo caso si, CONDIVIDETE 💪🏻🐵 Simone . . . . . #noracism #notoracism #simonefugazzotto #fugazzotto #fugazzottoartist #art #contemporaryart #italiancontemporaryart #saynotoracism #weareallthesame #social #gazzettadellosport #rai #corrieredellosport #raiuno #seriea #different #eyes #same #soul

A post shared by Simone Fugazzotto (@simonefugazzotto) on

2 dari 8 halaman

Kritikan AS Roma

AS Roma mempertanyakan pemilihan monyet sebagai bagian dari kampanye anti rasisme. Dalam unggahannya, Giallorossi mengaku terkejut dengan upaya Serie A tersebut.

"AS Roma sangat terkejut melihat apa yang tampak seperti kampanye anti-rasial dari Serie A yang menampilkan monyet-monyet yang dilukis di media sosial hari ini," tulis AS Roma di media sosial, Twitter.

"Kami memahami liga ingin mengatasi rasialisme, tetapi kami tidak percaya ini adalah cara yang tepat untuk melakukannya," tambahnya

Beberapa waktu yang lalu AS Roma dihebohkan dengan pemberitaan di media yang berbau rasialis. Pada bagian depan media Italia Corrie dello Sport tertulis headline bertuliskan 'Black Friday'.

Judul tersebut menjadi bahan kritikan karena dibarengi dengan pemasangan foto Romelu Lukaku dan Chris Smalling. Banyak yang menganggap tajuk 'Black Friday' tersebut mengandung unsur rasialisme.

Lantaran seolah-olah menyindir satu di antara warna kulit kedua pemain tersebut. Wajar tentunya jika Giallorossi kembali melencarkan kritikan terhadap tiga lukisan monyet yang dirilis Serie A sebaga bentuk kampanye memerangi rasialisme.

Tak hanya AS Roma yang secara terang-terangan mengritik inisiatif dari Serie A tersebut. Banyak juga warganet yang tidak suka dan menganggapnya sebagai lelucon.

3 dari 8 halaman

Bagaimana Lukisan Tiga Monyet Bisa Memerangi Rasisme

"Bagaimana mungkin Serie A berpikir poster dengan tiga monyet di atasnya dengan wajah dicat akan membantu menghilangkan rasialisme! #kickitout"

4 dari 8 halaman

Mengatasi Rasialisme dengan Rasial

"Kalian baru saja mengatasi rasialisme dengan menjadi rasiak. Kalian 200 tahun di belakang seluruh dunia ..."

5 dari 8 halaman

Ini Adalah Lelucon

"Kampanye 'No to Racism' baru Serie A. Ini adalah lelucon mutlak. 😳🇮🇹"

6 dari 8 halaman

Mengatasi Rasialisme dengan Hal yang Sama

"Hei, Serie A apa yang Anda sebut anti-rasisme dengan menggunakan gambar monyet itu tidak nyata, Anda ingin mengatasi rasialisme dengan melakukan hal-hal rasial? Singkirkan sekarang !!!"

7 dari 8 halaman

Kampanye yang Menggelikan

"Kampanye 'No To Racism' Serie A benar-benar menggelikan! #NoToRacism"

8 dari 8 halaman

Mengapa Serie A Bisa Sekacau Ini

Video Populer

Foto Populer