5 Fakta Unik Dusan Vlahovic yang Mungkin Belum Anda Tahu: Bomber Anyar Juventus, Teror di Liga Italia

Dusan Vlahovic menghabiskan masa kecilnya bersama adik perempuannya yang bernama Andjela.

"Adik saya membawa saya ke sesi latihan pertamaku. Aku bersamanya dan kakekku. Aku langsung melakukannya dengan baik, terima kasih kepada mereka."

Pada masa kecil Dusan Vlahovic, ada banyak kenangan baik dan buruk, tetapi dengan semua masalah ini, dia bisa mencapai puncak liga Serie A dengan cara apa pun.

Dusan Vlahovic lahir dari keluarga menengah ke atas, tapi tidak neko-neko. Orang tuanya, Sladjana dan Milos dikenal hidup sederhana saja dan dikenal membumi.

Satu hal yang pasti, ayah dan ibunya selalu memberikan penghidupan terbaik kepad Vlahovic maupun Andjela.

Orang tua Vlahovic sedianya ingin anaknya untuk menjadi dokter, namun tetap mendukung jalur karier di sepak bola.

"Obat-obatan (menjadi dokter) adalah pilihan saya, karena kalau tidak di sepak bola, saya harus menyelesaikan sekolah saya," ujar Vlahovic.

Vlahovic adalah pemain Fiorentina pertama yang mencetak 16 gol dalam satu musim kompetisi papan atas sejak Giuseppe Rossi pada 2013/2014, pemain pertama yang lahir setelah tahun 2000 yang mencapai 20 gol Serie A, dan satu dari empat pemain yang lahir pasca-2000 untuk mencetak 20 gol dalam karier di lima liga top Eropa.

Ia juga menjadi pemain Fiorentina pertama yang mencetak hattrick Serie A babak pertama sejak Kurt Hamrin pada 1964 setelah treble-nya melawan Benevento pada Maret. Vlahovic memiliki 22 gol dalam 71 penampilan di liga Italia, satu gol lebih banyak dari pemain Juventus Paulo Dybala (21) dengan satu pertandingan lebih sedikit (72) sebelum berusia 22.

Sebagai orang Balkan, Dusan Vlahovic hanyalah satu dari lusinan pemain bertalenta dari wilayah tersebut. Ia juga mengidolai seniornya, Zlatan Ibrahimovic.

"Gesturnya luar biasa. Ibrahimovic selalu menjadi idola saya. Bermain melawannya memberi saya emosi yang luar biasa. Akan sulit untuk bermain bersamanya."

 

 

 

View this post on Instagram

A post shared by DV7 (@vlahovicdusan)

Tidak banyak pemain papan tengah Serie A berusia 21 tahun yang dapat mengklaim bahwa pemain sepak bola kelas dunia memainkan peran besar dalam perkembangan mereka. Vlahovic mengaitkan sebagian dari mentalitasnya yang luar biasa dengan salah satu pesepak bola elit dalam dekade terakhir ini.

Ketika Franck Ribery berada di Fiorentina, superstar Prancis itu rupanya cukup berpengaruh pada Vlahovic muda, membantu membentuknya menjadi pemain seperti sekarang ini.

"Ketika saya sedang down, dia berbicara kepada saya dan mengatakan kepada saya untuk tidak pernah menyerah. Begitulah cara saya memahami apa artinya menjadi juara di lapangan dan dalam hidup," kata pemain Serbia itu tentang Big Franck.